Saturday, April 2, 2022

Konsekuensi Jika Lembaga Sosial Tidak Melakukan Pengendalian Sosial

Kita Sudah mengerti bahwa pengendalian sosial adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Pengendalian sosial dapat menjadi hal yang sangat penting didalam kehidupan masyarakat saat ini. Bahkan pengendalian sosial adalah salah satu yang membawa masyarakat untuk hidup semakin lebih baik dan disiplin di dalam lingkungan sehari-hari.

Pengendalian Sosial
Kehidupan Bermasyarakat
© Foto oleh Kaique Rocha dari Pexels / Sosial
  

Oleh sebab itu dalam ranah sosiologi, kita akan membahas mengenai Konsekuensi logis jika tidak berfungsinya lembaga-lemabga sosial dalam melakukan pengendalian sosial.

 

Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial (Social Control) adalah pengawasan masyarakat, dalam arti dapat dilakukan oleh individu terhadap individu, individu terhadap kelompok, dan kelompok terhadap kelompok lainnya, maupun sebuah lembaga sosial yang mempunyai aktivitas untuk mengawasi kegiatan masyarakat. Pengawasan sosial ini sendiri menyangkut aktivitas yang dilakukan agar diawasi oleh lembaga atau masyarakat tertentu agar masyarakat dapat bergerak sesuai dengan kaidah-kaidah atau nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat. [1]


Pengendalian sosial sendiri punya tujuan secara sederhana adalah mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan-perubahan yang telah terjadi di dalam masyarakat. Dengan kata lain, pengendalian sosial bertujuan agar keadaan masyarakat dan lingkungan bisa damai, keselarasan, dan keserasian serta keseimbangan terjadi.[2]

 

Mengapa Pengendalian Sosial dan Lembaga-Lembaga Sosial Penting?

Kita sudah mengerti bahwa penyimpangan sosial adalah memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Bahkan dapat dibilang pengendalian sosial ini akan membawa seseorang untuk hidup tertib dan serasi terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya. Bahkan dapat dibilang, pengendalian yang dilakukan secara sosial dan lembaga-lembaga sosial. Sehingga sebuah pengendalian sosial adalah pengendalian yang sangat baik.


Sistem pengendalian sosial merupakan pengawasan oleh masyarakat, dari segi sifatnya sendiri yang telah kita pelajari yakni preventif yaitu usaha pencegahan sebelum terjadinya pelanggaran. Serta upaya Represif yaitu apabila terjadinya pelanggaran maka diupayakan sebaik mungkin untuk dapat pulih kembali. Atau mungkin bisa gabungan keduanya.[3] Sehingga dari sifat-sifat ini bisa dilihat bahwa pengendalian sangat penting agar dalam pengendalian bisa dikendalikan dan dapat pulih.


Dengan melihat sifat-sifat ini, maka kita bisa dengan yakin bahwa dalam pengendalian sosial, kita perlukan adalah bagaimana sistem pengendalian sosial menjadi bagian dalam pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat. Dan di dalam sistem dan unsur-unsur dalam pengendalian yang ada. Dimana salah satu unsur pengendalian jika tidak berfungsi akan menimbulkan hal-hal yang tidak diduga.

 

Fungsi-Fungsi dari Pengendalian Sosial

Setidaknya dalam pengendalian sosial sendiri memiliki beberapa fungsi fungsi. Sebagai berikut :

  1. Alat pendidikan. Dimana dengan berbagai macam lembaga sosial yang ada di masyarakat. Maka dalam lembaga sosial dan pengendalian sosial adalah masyarakat harus mengharuskan warga untuk bertanggung jawab terhadap segala tingkah laku, sikap, dan perbuatannya.
  2. Penegak Peraturan. Pranata sosial ini bermacam-macam pranata yang mengikat, mengendalikan dan mengharuskan anggota masyarakat untuk mematuhi peraturan.[4]


Sehingga pengendalian sosial adalah salah satu faktor dan kegiatan yang perlu dilakukan agar terjadinya alat pendidikan dan penegak peraturan. Disamping itu, kita bisa melihat bahwa agar kontrol sosial dilakukan agar tidak terjadinya pelanggaran sosial dan mengancamnya dengan sanksi agar tidak terjadi pelanggaran.[5]

 

Konsekuensi tidak berfungsinya lembaga-lembaga sosial

Memang benar bahwa sistem pengendalian sosial merupakan pengawasan oleh masyarakat, maka pengendalian sosial dapat bersifat preventif dan reseptif. Dikarenakan dalam pengendalian sosial terjadi hal-hal yang penting.


Jika tidak ada pengendalian sosial, maka konsekuensi yang dapat diberikan adalah :

  1. Terjadi pelanggaran sosial. Dimana pelanggaran sosial akan terjadi di dalam kehidupan sosial. Dimana pelanggaran sosial menghasilkan hal-hal yang tidak baik. Ketika ada pelanggaran sosial, maka kehidupan dalam sosial semakin terganggu dan tidak berjalan efektif.
  2. Terjadinya Penyimpangan sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Jika terjadinya suatu pelanggaran dan penyimpangan sosial akan terjadi yang ada. Bahkan dapat dibilang, penyimpangan sosial adalah sesuatu yang bisa merusak tantangan dan keserasian sosial yang ada di dalam kehidupan sosial.
  3. Akan terjadinya kehidupan yang sangat tidak serasi maupun kehidupan yang tidak damai. Ketika seseorang tidak terjadinya dan tidak berfungsinya suatu lemabga-lembaga sosial yang ada, maka tidak terjadinya kehidupan yang serasi dan damai. Malah akan menghasilkan kehidupan yang tidak baik.

 

Sehingga menurut penulis, setidaknya ada hal-hal ini yang akan terjadi ketika terjadinya suatu tindakan pelanggaran sosial dan tidak terjadinya pengendalian sosial didalam masyarakat. Bahkan dalam hal ini, kita bisa melihat pengendalian sosial akan memberikan kita konsekuensi untuk mengurangi hal-hal yang ada diatas.

 

Kesimpulan

Pengendalian sosial adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kontrol / pengendalian sosial sangat penting agar dalam kehidupan masyarakat terjadi keserasian hingga kedamaian yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kehidupan yang bermasyarakat ini, dengan kehidupan yang bermasyarakat dan juga kehidupan yang terkendali dengan pengendalian sosial. Maka dapat membawa masyarakat untuk hidup secara tertib dan sosial dengan baik.

 

Sumber :

  1. Elisanti dan Tintin Rostini, Sosiologi 1 : untuk SMA / MA Kelas X, (Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,  2009)
  2. Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto(Editor), Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta : Prenada Media Group, 2019)

 

----

[1] Elisanti dan Tintin Rostini, Sosiologi 1 : untuk SMA / MA Kelas X, (Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,  2009), 118

[2] Ibid, 118

[3] Ibid, 118

[4] Ibid, 118

[5] J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto(Editor), Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta : Prenada Media Group, 2019), 118 - 120

Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon