Saturday, June 18, 2022

Tujuan Kamu Pacaran itu apa? Dan Tentukan Tujuanmu berpacaran!

Suatu ketika, ada seorang cewek tiba-tiba menyukai penulis tanpa sebab dan tanpa alasan. Bahkan dapat dibilang sang cewek ini sendiri dalam usianya masih muda dan masih belum memiliki arah bahwa dia ingin pacaran. Namun yang terjadi adalah pacaran tanpa arah dan tujuan adalah jauh lebih berbahaya karena hanya menuruti sebuah hormon membuat orang tersebut. Dan akhirnya sang cewek ini sangat susah memperhatikan apa yang penulis maksud soal pacaran.

Pacaran
Pasangan / Pacaran
© Foto oleh Pexels dari PixabayPasangan
    

Disinilah kita akan bahas mengenai Tujuan Kamu pacaran itu apa? Dan Tentukan Tujuanmu Berpacaran! Disini kita akan melihat seberapa besarnya dan pengaruhnya tujuan ketika kita mau memulai berpacaran!

 

Permasalahan Jaman Now!

Orang ingin berpacaran secara instan tanpa memikirkan apakah mereka layak untuk memilikinya? Atau mereka hanya ingin memiliki meskipun mereka dalam tahap uji coba dan trial -error yang ada dalam kehidupan mereka. Jelas permasalahan orang zaman sekarang adalah ingin pacaran dengan uji coba tetapi harus sesuai dengan mereka dan langgeng. Ini memang tidak diperbolehkan kan Karena memang tidak punya tujuan kuat dan jelas di dalam mereka saling mencintai dan memiliki loh. Tetapi apakah memiliki ini yang menjadi permasalahan jaman sekarang ini adalah benar?

  • Permasalahan mengenai rasa suka yang berlebihan. Dimana rasa suka ini sendiri tidak terkontrol oleh sebagian besar perasaan. Terutama juga mengenai seseorang yang tidak dipandang mengenai tujuan mereka berpacaran.
  • Permasalahan mengenai arah bahwa mereka sendiri belum dewasa mengenai arah mereka berpacaran. Termasuk bagaimana mengarahkan apa yang sedang mereka inginkan, apa yang sedang mereka gumulkan dalam pacaran, sekaligus apa dan arah yang akan dicapai dalam pacaran belum jelas sama sekali
  • Perasaan dan persiapaan untuk pacaran belum ada sama sekali. Karena setiap pacaran perlu adanya persiapan dan perasaan yang matang. Tetapi sebagian besar adalah kurang tepat sasaran dan sesuai dengan apa yang ingin dicapai.

 

Oleh sebab itu,  Perlu kita ketahui. Apakah memang permasalahan dan rasa cinta monyet jaman sekarang itu sudah tidak relevan atau memang relevan di jaman sekarang?

 

Pacaran Perlu Namanya Tujuan Berpacaran

Penulis telah mengungkapkan bahwa tujuan pacaran secara sederhana adalah ingin melanjut kepada pernikahan. Alasan ini saya dasari seperti yang ditulis dalam arti pacaran yang diungkapkan Scott Croft sebagai berikut :

Courtship ordinarily begins when a single man approaches a single woman by going through the woman’s father, and then conducts his relationship with the woman under the authority of her father, family, or church, whichever is most appropriate. Courtship always has marriage as its direct goal. [1]

Atau dalam arti Indonesia :

Pacaran dimulai dari seorang pria single yang mendekati seorang wanita single dan pergi mendekatinya melalui Ayah wanita tersebut kemudian melakukan relasi dengan wanita tersebut di bawah wewenang ayahnya, keluarga, dan tempat ibadah, yang mana sesuai. Dalam hal ini, pacaran akan selalu menjadikan pernikahan sebagai tujuan utamanya.

 

Sehingga dalam menurut penulis. Jangka depan dan jauh dalam pacaran adalah mencapai pernikahan. Dan Setiap orang pacaran yang jelas pasti akan memiliki tujuan jelas yang sama, yakni untuk menggapai sang kekasih dan berpacaran untuk memiliki tujuan jelas di dalam berpacaran. Tujuan akhir yakni pernikahan

 

Menentukan Tujuan Pacaran yang Jelas

Seperti apa yang diungkapkan oleh saya dan salah satu pandangan hidup saya yakni setiap manusia punya tujuan dan alasan ketika mereka hidup. Bahkan salah satu pertanyaan terpenting perlu kita refleksikan dalam hidup adalah :

Apakah tujuan hidup tertinggi manusia? Atau Apakah tujuan hidupmu ?

Pertama dan yang terutama adalah menikmati sang Pencipta, yakni Allah dan memuliakan Allah selama-lamanya. Hal ini menjadi dasar terpenting dalam kehidupan.

Sehingga dalam arti ini, kita bisa melihat penulis punya tujuan untuk menikmati dan memuliakan Allah dalam kehidupan sang penulis. Terlebih juga walaupun kita berpacaran. Apakah tujuan hidupmu sudah cukup benar dan sudah cukup benar-benar memberikan harapan di dalam kehidupan. Punya tujuan dan alasan jelas adalah hal yang terutama karena dengan tujuan hidup.

Pacaran
Pacaran
© Pacaran / Maria Orlova / Pexels

Untuk menentukan tujuan hidup itu, setidaknya perlu namanya perencanaan dan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek atau tujuan jangka pendek bersifat dimana kita melihat pacaran untuk jangka kita sekarang dan yang sedang kita nikmati sekarang, Apakah dapat tercapai atau tidak dengan cepat. Sedangkan jangka panjang adalah tujuan yang menentukan kehidupan kita kedepan, seperti misalnya apa yang akan dicapai dalam pacaran ketika sudah berpacaran sudah lama.

 

Berikut beberapa tujuan yang perlu kita miliki :

  • Tujuan jangka Pendek : (1) Mau membahagiakan sang kekasih dan mau berusaha sungguh-sungguh dengan sang kekasih; (2) Bisa bekerja dengan baik dan bisa memberikan hadiah agar sang kekasih bisa senang menikmatinya; (3) Bisa saling melengkapi saat terjadi susah dan senang.
  • Tujuan Jangka Panjang : (1) Pernikahan adalah tujuan utama dalam pacaran; (2) bisa membahagiakan orang tua dan mertua; (3) Mempunyai anak dan keturunan yang baik untuk bangsa dan negara.

 

Kesimpulan

Setiap dari diki kita perlu namanya tujuan hidup. Terutama juga tujuan untuk berpacaran  menjadi prioritas utama. Tidak hanya sedang menikmati dan memperindah masa-masa pacaran kita. Tujuan hidup saat pacaran dan pacaran memiliki tujuan untuk menggapai kesuksesan. Kesuksesan pacaran adalah mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam pacaran. Kesuksesan ini bisa kita raih.


Dengan tujuan kita berpacaran. Jelas pacaran bukan hanya saling memiliki lagi, melainkan berjuang untuk membahagiakan orang yang kita sayangi dan membahagiakan diri kita. Terutama untuk kebahagiaan jangka depan. Kebahagiaan inilah yang perlu kita raih dalam kehidupan kita. Serta menikmati dan memuliakan Allah dalam kehidupan selama-lamanya.

 

Sumber Referensi :

John Piper dan Justin Taylor (Editor), 2005, Sex and Supremacy of Christ, Wheaton, Illinois: Crossway Books, Hlm. 146


-----

[1] John Piper dan Justin Taylor (Editor), 2005, Sex and Supremacy of Christ, Wheaton, Illinois: Crossway Books, Hlm. 146 

Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon