Pernahkah kalian memikirkan sesuatu yang menyebabkan terjadinya suatu interaksi sosial? Mungkin kita sedikit bertanya-tanya mengenai faktor terjadinya inteaksi sosial ini di dalam masyarakat ini. Namun jika kalian mempelajri lebih lanjut, Interaksi sosial sendiri tidak terjadi secara kebetulan, namun dinamis di dalam masyarakat.
![]() |
Kehidupan sosial yang menarik © Gennaro Leonardi / Pixabay / Sosial |
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang terjadi di dalam masyarakat secara dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perseorangan, perorangan dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok. Sehingga hubungan inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dan komunikasi.
Faktor-Faktor Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto sendiri, ada 4 faktor yang mempengaruhi interaksi sosial, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Namun dalam artikel ini ada 6 dan ada dua tambahan yang berdasarkan beberapa buku yang menuliskannya. 2 faktor lainnya adalah empati dan motivasi. Faktor-faktor ini sendiri dapat bergerak secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung.1. Imitasi
Imitasi adalah proses seseorang untuk belajar cara meniru dan / atau mengikuti perilaku orang lain. Bahkan dalam hal ini peniruannya yang dilakukan seseorang tidak sekedar penampilan, namun juga berupa tingkah laku dan gaya hidup yang diamati olehnyaDalam ranah positif, imitasi dapat mendorong seseorang untuk mengikuti kaidah-kaidah norma dan nilai-nilai di masyarakat yang berlaku secara positif. Namun, dalam ranah negatif maka akan mengakibatkan terjadinya hal-hal negatif seperti tindakan-tindakan yang menyimpang. Namun jika imitasi dilakukan terus menerus maka akan menghambat seseorang untuk mengembangkan daya kreasi di dalam dirinya.
2. Sugesti
Pernahkah mendengar kata sugesti? Mungkin kita jarang untuk mengerti maksud dari sugesti ini. Sugesti memiliki pengertian bahwa suatu dorongan atau pengaruh yang dapat menggerakan hati maupun pikiran orang dan sebagainya yang diterima oleh penerima. Berbeda dengan Imitasi, Sugesti sendiri berlangsung kepada pihak yang sedang mengalami atau terkena emosi yang ada di dalam hidupnya dan susah berpikir secara rasional, sehingga memerlukan orang lain untuk memberikan sugesti ini. Orang yang memberikan sugesti ini sendiri adalah orang yang memiliki otoritas atau wibawa yang baik.3. Identifikasi
Identifikasi adalah kecederungan-kecenderungan ataupun keinginan-keinginan yang berasal dari diri sendiri untuk menjadi sama dengan pihak yang ia tiru saat itu. Berbeda dengan imitasi, identifikasi jauh lebih mendalam dari imitasi. Di dalam identifikasi, pihak yang meniru orang lain akan membentuk kepribadian di dalamnya. Proses identifikasi sendiri dapat terjadi dengan sendirinya maupun dengan disengaja karena sering kali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertentu di dalam proses kehidupannya.4. Simpati
Proses simpati sendiri ketika seseorang measa tertarik terhadap kondisi dari pihak lain. Perasaan di dalam simpati mengambil peran penting disini walaupun dalam artian penting bahwa dorongan utama dalam simpati adalah bagaimana keinginan kita memahami pihak lain serta bekerja sama dengannya.5. Empati
Empati merupakan wujud dari rasa simpati terhadap keadaan orang lain. Empati terjadi dengan perbuatan secara nyata yang dilakukan kepada orang lain melebihi apa yang dilakukan oleh simpati.6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul di dalam diri seseorang baik secara sadar ataupun tidak sadar untuk melakukan tindakan dengan tujuan tetentu. Sehingga seseorang dapat mendorong dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain dengan tujuan tertentu.Kesimpulan
Sehingga dalam hal ini, interaksi-interkasi sosial sendiri terjadi karena terdapatnya 6 faktor diatas. Antara lain adalah imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati, dan motivasi.Sumber :
- Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, 2017, Sosiologi suatu Pengantar edisi Revisi, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Hlm. 55 - 58
- Suhardi dan Sri Sunarti, 2009, Sosiologi 1 : Untuk SMA/MA Kelas X Program IPS, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Hlm. 71-75
Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon