Saturday, June 8, 2019

Langkah-Langkah Menghindaran Kesalahan dalam Pengukuran

Dalam proses pengamatan sendiri kita perlu berhati-hati dalam menerapannya. Dimana dalam penerapan pengamatan memerlukan beberapa langkah yang sangat penting agar mendapatkan hasil pengamatan yang maksimal. Sehingga dalam proses inilah kita sebagai pengamat memerlukan beberapa proses yang sangat hati-hati dan memerlukan tingkat ketelitian tersendiri.

Pengamatan
© sman1glagah.com

Setelah kita dalam postingan sebelumnya mengerti mengenai pengertian pengukuran. Lalu disusul dengan berbagai macam besaran dan satuan. Dan kali ini adlah tips sederhana untuk mendapatkan pengamatan yang sangat maksimal. Dimana postingan ini adalah artikel yang cukup mudah membahas mengenai cara untuk mendapatkan hasil masimal dalam pengamatan mari kita sambut check it dot.

Langkah-langkah menghindari kesalahan ini.

Langkah-Langkah Pengukuran

Agar memperopleh hasil pengkuran yang tepat dan maksimal, maka diperlukan langkah-langkah untuk menghidari dari kesalahan dalam mengamati pengukuran yang anda. Antara langkah-langkah itu sendiri ialah :
Pengunaan Alat ukur dangan penting
© rumusrumus.com
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dapat dilakukan langkah-langkah penghindaran kesalahan. Langkah-langkah itu diantaranya seperti berikut :

1. Memilih Alat yang Lebih Peka dan Sesuai

Sebagai langkah awal dan langkah pertama yang sangat penting adalah pemilihan dalam alat ukur yang lebih peka maupun yang peka juga. Sebab dalam hakekatnya aat ukur memiiki suatu besaran dan satuan yang beragam. Seagai contoh adalah alat ukur massa. Dalam alat ukur ini sendiri beraneka ragam. Untuk mengukur beras kita menggunakan timbangan. Neraca pegas dan O'hauss sendiri untk laboratorium. Dan juga Neraca analistis dalam mengukur emas. Sehingga dalam penggunaan neraca juga perlu sesuai kebutuhan. Sehingga mengukur suatu benda sesuai dengan alat ukur yang digunakan. 

Selain itu pula, dalam mengukur suatu benda, kita juga memilih alat yang lebih teliti dan lebih peka terhadap ukuran yang akan diukur. Misalnya untuk mengukur emas, mana mungkin kita menggunakan timbangan karena ketelitiannya sangat berbeda dengan neraca analistis. Maka agar mengukur emas kita memerlukan neraca analistis karena memiliki kepekaan hingga 1 mg.

2. Lakukan Kalibrasi sebelum digunakan

Kalibrasi sendiri adlaha proses untuk melakukan pengecekan dari apa yang akan dilakukan. Kalibrasi dalam alat ukur fisika berarti mengatur pengaturan dalam akurasi dari alat ukur yang akan dipakai. Proses ini sendiri harus dibandingkan dengan standar atau tolak ukur yang sesuai.

Kalibrasi snediri dalam ilmu lain biasa digunakan dalam ilmu sosial, khususnya dalam bidang meterologi dan geofisika. Misalnya juga dalam mengecek dan mengatur ulang alat timbangan/alat ukur lainnya yang akan digunakan sewaktu-waktu.

Proses kalibrasi sendiri selalu harus digunakan dalam ruang lingkup yang penting. Misalnya dalam pengambilan data eksperimen di Laboratorium. Semua alat yang digunakan mesti tidak memiliki kalibrasi yang memadai. Sering kali alat ukur yang digunakan dalam laboratan tidak memiliki keadaan awal yang tidak nol. Contoh kasus sederhana ialah neraca pegas saat belum diberi beban sama sekali. Jarum yang sendiri telah menunjukan angka bukan nol. Keadaan alat yang tidak menunjukkan ketidak sesuaiannya harus dilakukan kalibrasi. Tetapi alat ukur jaman now ini telah dibari bagian atau petunjuk khusus y ng dapat membuat alat tersebut menjadi keadaan normal (nol) dengan mudah.

3. Lakukan Pengamatan dengan Posisi yang Tepat

Posisi dalam pengamatan adalah hal yang sangat penting dan mempengaruhi hasil pengamatan. Posisi sendiri dipengaruhi oleh lingkungan. Dimana lingkungan yang buruk akan juga menghasilkan hasil pengamatan yang buruk juga. Tetapi jikalau didukung dengan lingkungan baik akan menghasilkan hasil yang baik dan maksima. Misalnya dalam intensitas cahaya yang dimiliki oleh lingkungan yang sedang dipakai untuk diposisikan.

4. Tentukan Angka Taksiran yang Tepat

Semua hasil pengukuran merupakan angka penting di dalam fisika. Seperti penjelasan pada angka penting yang ada dalam post sebelumnya. Bahwa angka penting ialah angka yang memuat angka pasti dan angka tafsiran. Angka taksiran / angka yang masih belum dipastikan inilah yang harus ditentukan dengan tepat. Dalam hal inilah melakukan pemilihan angka tafsiran dengan pendekatan yang tepat sangat diperlukan. Dengan demikian angka penting juga dipegnaruhi spesifikasi alat yang digunakan.
Beberapa alat ukur menggunakan
angka penting
© tokoonline88.com

Kesimpulan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada 4 tahap yang penting menghindari kesalahan-kesalahan dalam pengamatan dan pengukuran. Tahapan tersebut ialah (1) Memilih Alat yang Lebih Peka dan Sesuai. (2) Lakukan Kalibrasi sebelum digunakan. (3) Lakukan Pengamatan dengan Posisi yang Tepat (4) Tentukan Angka Taksiran yang Tepat. Sehingga tahapan ini sangat perlu diterapkan agar mendapatkan hasil pengamatan yang maksimal.

Handayani, Sri. 2009. Fisika 1 : Untuk SMA/MA Kelas X . Jakarta :Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.. Halaman 4

Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon