Friday, June 16, 2017

Macam-macam Penderitaan Rakyat Indonesia di Masa penjajahan Belanda dan Jepang

Penjajahan telah dihapuskan, itulah yang kita rasakan dalam kehidupan saat ini. Namun pernahkah kalian membayangkan kakek buyut kita harus berjuang mati-matian demi menggaet kata merdeka? Memang mudah dikatakan, tapi sulit untuk dilakukan melihat situasi negara yang dijajah oleh bangsa lain. Lantas apakah yang membuat negara ini menjadi menderita oleh penjajahan?

Penderitaan bangsa Indonesia di saat penjajahan © Kumparan.com
Menderita oleh penjajahan di era saat ini telah tiada, Tinggal bagaimana kita menghayati karunia yang Tuhan berikan melalui para penjuang. Pahlawan kita telah berjuang hingga mengorbankan nyawa demi anak cucu merasakan negeri yang merdeka. Kemerdekaan itu adalah hal yang sulit dicapai oleh banyak negara yang masih terjajah. Berikut penjelasan macam-macam penderitaan yang diderita oleh Rakyat Indonesia.

Penderitaan Rakyat Indonesia di Masa Penjajahan Belanda

Belanda pertama kali terjun di Indonesia pada 1596 oleh Cornelis de Houtman. Warga belanda ini sendiri datang ke Indonesia guna untuk ekspredisi rempah-rempah. Tepat pada tanggal 27 Juni 1596, sang pelaut Belanda ini sendiri berhasil menemukan kota Banten di Jawa. Dimana beliau berusaha untuk mencari sumber rempah-rempah. Awal dari kedatangannya disambut dengan baik oleh penduduk Banten, namun tak berlangsung lama karena para awak kapal yang jahat, akhirnya diusir oleh Sultan Banten.

Walaupun kita sendiri sering mendengar slogan para pemimpin bangsa bahwa 350 kita dijajah Belanda. Namun semuanya hanya untuk menumbuhkan semangat perjuangan Bangsa Indonesia. Secara faktual, masa pemerintahaan Belanda di Indonesia terbagi menjadi 2. Masa Kolonial VOC dan masa Penjajahan itu sendiri. Masa VOC sediri pada tahun 1602 sampai 1800, sedangkan secara penjajahan baru dimulai tahun 1800-1942, yakni sekitar 142 tahun Indonesia dijajah Belanda. Sehingga oleh karena masa inilah, rakyat kita ditindas habis-habisan oleh Bangsa Belanda.
Sumber : https://news.detik.com/berita/2830581/benarkah-indonesia-dijajah-belanda-tak-selama-350-tahun..

Menjadi Pertanyaannya? Mengapa kita masih perlu dan selalu percaya 350 tahun kita dijajah Belanda? Agar kita dapat memperjuangan negara dan mengobarkan seluruh semangat para penjuang agar dapat memperoleh kemerdekaan. Sehingga kita bersyukur karena telah mendapatkan negeri yang telah damai dan harus diwarnai dengan semangat juang di era modern.

Lantas apakah artikel ini berhenti sampai situ, sungguh tidak karena ini akan membahas secara sekilas mengenai penderitaan rakyat Indonesia alami saat masa penjajahan Belanda. Sehingga kita akan mengenal lebih dalam mengenai hal ini.Berikut beberpaa penderitaan yang dialami Bangsa Indonesia saat penjajahan Belanda.

  1. Kerja Paksa/Kerja Rodi : Merupakan program yang dibentuk oleh Herman Williem Daendels pada masa VOC ada di Indonesia. Penderitaan yang terkenal ialah Kerja Paksa yang membuat rakyat menderita hingga mati karena kelelahan, ialah pembuatan jalan raya 1000 km Anyer Panarukan demi mempertahankan pulau jawa dari negara barat lainnya.
  2. Tanam Paksa(Cultuur stelsel). Dilaksanakana pada pemerintahan Hindia Belanda Johannes Van den Bosch. Dimana saat itu terjadi krisis perekonomian di pihak Belanda. Sehingga pemerintah berusaha memaksa Rakyat agar menanam tanaman "paling laku" di pasaran Internasional. Tanaman inilah yang akan dibeli Belanda dengan harga murah.
  3. Monopoli perdagangan VOC. Sudah pasti kita pernah main Monopoli, namun prakteknya sendiri telah dilakukan hampir kebanyakan negara negara penjajah agar dapat menguasai suatu bidang milik seseorang saja. Sehingga segala bidang yang dikuasai belanda hanya untuk Belanda dan VOC saja. Sehingga rakyat merasa tertekan olehnya.
  4. Pemberontakan kepada Belanda akan mendapatkan hukuman badan. Pemberontakan memang perlu ditebas, namun jika rakyat tidak melawan, maka Penderitana dari penjajahan tetap ada.
  5. Penjualan manusia. Penjualan manusia merupakan tindakan melawan HAM yang telah dinyatakan dalam dunia. Namun pada jaman penjajahan sendiri lebih sering memperjualkannya agar mendaptkan keuntungan setinggi-tingginya.
  6. Pemaksaan sumber daya manusia. Setiap kali penjajahan pasti penjajahan berusaha memanfaatkan seluruh sumber daya manusia didalamnya, baik itu dijadikan budak maupun pekerja seks setiap kali


Penderitaan Rakyat Indonesia di Masa Penjajahan Jepang

Embargo Minyak Bumi yang dilancarkan Amerika Serikat memaksa Jepang untuk ke Asia Tenggara. Karena minyak bumi sendiri merupakan sumber daya alam penting bagi Negara Jepang. Bahkan merupakan komoditas diperlukan saat terjadi Perang Dunia. Sehingga Jepang sendiri meluncurkan
serangannya ke Pearl Harbor. Hingga pangkalan militer milik Amerika ini lutuh lantang oleh Jepang.

Setelah Pearl Harbor luluh lantang, lantas Jepang ikut perang dunia 2. Jepang sendiri meluncurkan serangan seluruhnya ke Asia Tenggara pada Desember 1941 hingga berusaha menguasai sebagian besar wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hingga Belanda kalah pada Jepang pada Maret 1942.

Oleh karena pembebasan Hindia Belanda di Indonesia,Jepang pertama kali datang ke Indonesia disambut dengan bahagia. Kebahagiaan inipun sangat membuat bangsa Indonesia menyambut jepang sebagai Saudara Se-Asia. Sesama warga di Asia sendiri disambut hangat bagaikan pelukan oleh sesama keluarga yang telah membebaskan Indonesia. Sebuah buku mengatakan kebahagan rata-rata di dunia hanya bersifat sementara saja. Bahkan penderitaan di balik itu semua jauh lebih sensara daripada yang di derita saat penjajahan Belanda.

Setelah Jepang berusaha menghasyut dan mempermainkan perasaan bangsa Indonesia agar dapat mendapatkan simpatisan lebih banyak lagi dan lebih luas. Simpatisan dari Indonesia ini sendiri sangat diperlukan agar keberlangsungan Jepang di Indonesia lebih lama dan lebih terpecaya. Tipu muslihat Jepang sendiri sangat manjur, mulai dari kebebasan mengibarkan bendera Indonesia disamping bendera Jepang, menyanyikan lagu nasional Indonesia Raya, hingga pembentukan organisasi bernada semangat kebangsaan Indonesia. Namun hal tersebut telah hanyalah tipu muslihat manjur alah Jepang yang sebenarnya penderitaannya jauh lebih sensara. Berikut kesensaraanyang dialami bangsa Indonesia :

  1. Romusha(kerjsa paksa). Walaupun negara Jepang sendiri memiliki prinsip kerja keras terpandang maupun telah mengakar budaya disana, namun di Indonesia sendiri mau ditanamkan malah kegagalan tersendiri. Bahkan Romusha sendiri merupakan perbudakan yang lebih tidak manusiawi dari kerja rodi milik Belanda. Sehingga banyak petani Indonesia yang dipaksa, bahkan sampai kekelahan hingga mati.
  2. Perampasan Hasil dan Asset warga Indonesia. Walaupun hampir setiap penjajah melakukan hal tersebut di daerah penjajahannya, namun karena penjajahan Jepang lebih kejam dari Belanda. Maka perampasan hasil bumi dan hak warga. Pengrampasan ini sendiri
  3. Penyiksaan dan Hukuman Mati yang dilakukan oleh Jepang. Siapa yang memberontak ke pemerintah Jepang di Indonesia, pasti akan mati. Itulah yang terjadi saat terjadinya penjajahan bangsa Jepang di Indonesia.
  4. Membangun Organisasi Guna Menghimpun Tenaga Indonesia. Karena tenaga warga Indonesia sangat dibutuhkan guna mendapatkan dorongan saat Perang. Beberapa pemuda Indonesia dimanfaatkan guna menjadi buruh dan tentara membela negara Jepang saat perang. Sehingga banyak pemuda Indonesia mati saat perang.
  5. Pembatasan Pers. Segala media massa, dan pers yang terjadi di Indonesia agar semangat kemerdekaan serta mengurangi pemberontakan yang terjadi di Indonesia. Sehingga pers merupakan hal yang sulit dilakukan di Indonesia dan kebebasan ini sendiri dibatasi sepenuhnya oleh Bangsa Indonesia.
  6. Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda. Jepang sendiri menduga-duga bahwa organisasi-organisasi ini sendiri yang sebenarnya menguntungkan bangsa Indonesia sendiri. Sehingga agar bangsa Indonesia tetap bodoh, mundur, dan tetap mudah di perbudak Jepang.
  7. Tanam Paksa. Walapun telah berhasil diterapkan pada jaman VOC. Jepang sendiri tetap membutuhkan dukungan pangan dari tanaman yang laku import dan dijual diluar negeri. Tanam Paksa ini sendiri sangat penting karena menguntungkan negara penjajah. Sehingga rakyat menderita harus menanam sebagian tanahnya untuk Jepang.


Kesimpulan

Setelah kita mengenal berbagai penderitaan yang dialami nenek moyang bangsa Indonesia di era Penjajahan Belanda dan Jepang, kita sendiri dapat menyimpulkan bahwa penderitaan itu bukan hanya sekedar teori, namun telah menjadi penyiksaan batin maupun raga kita. Serta raga dari nenek moyang kita yang terkenal akan ramah tamahnya. Penyiksaan dan penderitaan harus segera dihapuskan dari negara yang telah merdeka ini.

Sumber :
merdeka.com
news.detik.com
indonesianvoices.blogspot.com
id.wikipedia.org
hedisasrawan.blogspot.com
Gambar :
kumparan.com

Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon