Komplemen Dari gabungan Himpunan A dan B © Data Pribadi |
Operasi-Operasi Himpunan
Operasi dalam himpunan sendiri terdapat 7 Operasi yang sering digunakan dalam soal-soal Matematika sebagai yang dasar. Sebelum mengerti materi bab mengenai Diagram Venn dan Operasinya. Namun dasar dari itu adalah mengerti Operasi Himpunan.1. Irisan (Intersection)
Suatu himpunan A dan B adalah jika anggota-anggota setiap elemen merupakan anggota dari Himpunan A dan B. Sehingga dalam irisan kita tinjau dari elemen yang ada dari dua himpunan ini.Maka Notasinya :
Bisa kalian lihat dari gambar diagram Venn berikut :
Operasi Matematika Irisan Sumber : Data Pribadi |
Contoh Diagram Venn 2 dan 5 adalah irisan © www.berpendidikan.com |
(1) Jika A = {1, 2, 3, 5} dan B = {1, 2, 3, 7} maka
(2) Jika A = { 1, 2, 3, 5} dan B { -1, 6, 7, 8}, maka
2. Gabungan (Union)
Gabungan adalah setiap himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang setiap elemen / anggotanya amerupakan himpunan A dan B. Atau bisa dibilang himpunan gabungan adalah gabungan dari himpunan-himpunan, baik A maupun B.Notasi :
Dapat dilihat dari Diagram Venn
Operasi Matematika Irisan
Sumber : Data Pribadi
|
(1) A = { 1, 2, 3, 4, 5} dan B = { 1, 2, 3, 6, 7, 8} maka
(2)
3. Komplemen
Suatu komplemen adalah himpunan A yang terhadap suatu himpunan semesta U atau S adalah himpunan yang anggotanya merupakan elemen semesta tetapi bukan elemen dari A. Komplemen dari himpunan A adalah semua anggota S (himpunan semesta) yang bukan anggota A.Notasi :
Dapat diambarkan dalam diagram Venn
Komplemen dari Himpunan A © Data Pribadi |
Komplemen Dari gabungan Himpunan A dan B © Data Pribadi |
4. Selisih
Selisih adalah dari dua himpunan , yakni Himpunan A dan B yang merupakan suatu Himpunan ayang elemennya merupakan elemen A tetapi bukan dari B. Dapat dikakan selisih antara Hmpunan A dan B aalah komplemen himpunan B yang relatif terhadap himpunan A.
Notasi :
Dapat digambarkan dalam diagram venn sebagai berikut :
Selisih dari Himpunan A dan B
A - B
© Data Pribadi
|
Contoh :
Dalam kondisi ini :
(1) Jika A = {1, 2, 3, 4, ..., 15} sedangkan B = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14}. maka A - B = {1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15}, dan B - A = ∅
(2) jika A = {1, 2, 3, 6, 7} dan B = {1, 2, 3, 5, 8}. Jika A - B = {6, 7} sedangkan B - A = {5, 8}.
(3) komplemen dari sembarang himpunan A terhadap semesta U dapat difedinisikan sebagai berikut
Komplemen dari Himpunan A dan juga © Data Pribadi |
5. Beda Setangkup
Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah sesuatu himpunan yang elemennya ada pada suatu himpunan A atau B, tetpai tidak ada pada keduanya. Atau dapat dikatakan Gabungan (union) kedua himpunan di kurangi Irisan Kedua himpunan.dalam suatu notasi dapat digambarkan
Dapat digambarkan dalam diagram Venn
Beda Setangkup dari Himpunan A dan B
A ⊕ B
© Data Pribadi
|
(1) Jika A = {2, 3, 6, 8, 10}, dan B = {2, 5, 6, 7, 8}, maka A ⊕ B = {3, 5, 7, 10}
(2) A = Himpunan dari segitiga siku-siku , sedangkan B = Himpunan dari Segitiga yang sama sisi. Sehingga A ⊕ B adalah Himpunan dari segitiga sama sisi yang tidak siku-siku dan segitiga siku-siku yang tak sama sisi.
6. Perkalian Kartesius
Perkalian Kartesius (Cartesian products) adalah sautu dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya semua pasangan berurutan (ordered pairs) yang mungkin saja terbentuk dengan komponen kedua dari himpunan A dan B.Notasi :
Catatan
1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka |A x B| = |A| . |B|
2. Pasangan beurutan (a,b) dan berbeda dengan (b,a)
3. Perkalian suatu kartesian tidak bersifat komutatif, yaitu A x B ≠ B x A dengan syarat suatu himpunan A dan B tidak himpunan kosong. (bisa dilihat dari contoh dibawah yang dasar)
4. Jika salah satu Himpunan A = ∅ (Himpunan kosong) atau Himpunan B = ∅(Himpunan Kosong), maka A x B = B x A = ∅
5. Jika salah satu himpunan adalah Kosong, Maka berlaku sifat Komutatif karena hasilnya tetaplah kosong.
Contoh :
A = {1,2,3,4} sedangkan B = {a,b,c}, maka A x B dalam perkalian kartesius sebagai berikut.
A x B = { {1, a}, {1, b}, {1, c}, {2, a}, {2, b}, {2, c}, {3, a}, {3, b}, {3, c}, {4, a}, {4, b}, {4, c} }
Sehingga ada 12 anggota.
|A x B| = |A| . |B| = 4.3 = 12.
Jika Himpuan A = { }, dan Himpunan B = {1, 2, 3}. Maka A x B = { }
|A x B| = |A| . |B| = 0 . 3 = 0.
Jika Himpuan A = {a, b}, dan Himpunan B = { }. Maka A x B = { }
|A x B| = |A| . |B| = 2 . 0. = 0.
Jika Himpuan A = { }, dan Himpunan B = { }. Maka A x B = { }
|A x B| = |A| . |B| = 0 . 0. = 0.
Kesimpulan
Dalam operasi dari Himpunan juga terdapat berbagai jenis operasi yang penting untuk dipahami. Diatas merupakan dasar dari Operasi perhitungan Himpunan Matematika secara matematis. Sehingga kita dapat mengerti apakah itu Himpunan serta operasi yang dapat kita gunakan selama mempelajari Matematika. Khususnya juga mengenai Himpunan Matematika. Diatas ada 6 Jenis / macam operasi Himpunan yang umum kita pahami.Sumber :
https://vieenalavina130.wordpress.com/2013/01/20/himpunan/
https://anggaradana.blogspot.com/2013/09/makalah-himpunan-dan-anggota-anggotanya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika)
Muhammad Rusli, I Ketut Putu Suniantara, dan Anggun Nugroho. 2018. Logika & Matematika. Yogyakarta: Andi Offset. Hlm. 41-48
Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon