Sejarah Berjalannya Gerakan Non Blok hingga Saat ini (Part 1)

Sebagai gerakan yang netral dari antara berbagai blok yang ada. Gerakan Non Blok telah menjadi sebuah wadah penting untuk masyarakat yang ada disekitarnya. Dimana Gerakan Non Blok telah sukses untuk menjadi penengah antara blok barat maupun blok timur. Banyak negara yang netral bergabung dalam Gerakan Non Blok agar negaranya dapat bekerja sama tanpa pengaruh negara adikuasa yang mendominasi dunia pada masa itu.

Pada beberapa artikel sebelumnya kita lebih banyak membahas mengenai gerakan yang benar-benar memisahkan diri dari antara dua kubu kuat dunia. Yang pertama adalah kubu barat. Yang kedua ialah kubu timur. Kedua kubu ini dikuasai oleh dua negara adikuasa yang sama-sama memerintah dunia pada saat ini. Tetapi dalam perkembangan berikutnya salah satu diantaranya gagal dan menciptakan dunia menjadi kondusif lagi.

Indonesia Berperan Aktif dalam GNB
© theglobal-review.com

Sehingga sebagai bagian cacatan sejarah yang penting, pada artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Berjalannya Gerakan Non Blok. Sejarah ini lebih cenderung pada beberapa kegiatan Gerakan Non Blok yang cukup tercatat dalam Rapat KTT Gerakan Non Blok. Berikut Sejarah singkatnya :

-> Lanjut bagian kedua

Artikel ini ditulis pada tahun 2019 jadi jikalau ada KTT maupun kegiatan GNB berikutnya akan diposting di part berikutnya

Sejarah Berdirinya Gerakan Non Blok

Awal sejarah berdirinya dimulai dari pertikaian antar dua blok yang saling berkuasa. Antara Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat memegang prinsip yang teguh sekaligus betentangan satu antara lain. Blok Barat cenderung ke arah Liberal sedangkan Blok Timur cenderung ke arah Komunis. Karena persaingan antara dua blok ini, banyak diantara negara-negara mulai gelisah. Khususnya negara baru berdiri dan negara berkembang.

Hingga pada waktunya, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru mencetuskan istilah yang cukup asing tetapi benar-benar mujarab. Istilah ini ialah "Non Blok" yang diucapkan waktu berpidato di Kota Colombo, Sri Langka tahun 1954. Dalam pidatonya pula, Pak Nehru menjelaskan juga lima poin yang jadi dasar antara hubungan Sino-India dan juga dasar yang menjadi acuan untuk gerakan Non Blok. Lima poin itu disebut Panchsheel atau lima pengendali.

Dalam Panchsheel tersebut terdapat pendoman yang benar-benar menjadi pancasila bagi Gerakan Non Blok. Dasar-dasar itu ialah :

Menghormati kedaulatan dan integritas terotorial
Egaliter dan kemakmuran bersama
Selalu aktif dalam menjada perdamaian dunia
Perjanjian non Agresi
Menghromati dan tidak mencampuri negara lain untuk mengatasi permasalahan dalam negaranya.

Awal Beridirinya Gerakan Non Blok

Pengawalan berdirinya Gerakan Non Blok ialah ketika terjadinya KTT Asia-Afrika yang terjadi di Bandung pada 1955. Sebagian besar negara-negara yang tidak memihak keduanya menyatakan bahwa untuk tidak ikut campur persaingan ideologi bahkan penguasaan negara dan persaingan antara ideologi barat dan timur. Pelopor dari Gerakan Non Blok ialah Presiden Yugoslavia, Josip Broz Tito; Presiden Indonesia, Ir. Soekarno; Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser; Presiden Ghana, Kwame Nkrumah; dan Perdana Menteri India, Pandit Jawaharlal Nehru. Lima tokoh inilah yang berperan penting pendirian Gerakan Non Blok. Sedangkan pemimpin pertamanya ialah Josip Broz Tito.

Para Pemimpn yang Berpengaruh dlm GNB

Berbagai Kegiatan Rapat KTT GNB dan Sejarah GNB

KTT GNB I (1961)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok (GNB) I pertama kali di Yugoslavia. tepatnya di kota Beograd pada tanggal 1-6 September 1961.Dalam KTT ini sendiri diikuti oleh 23 negara yang sepakat menjadi anggota GNB. Sedangkan sebagai pelopor yang memprakasai dan menjadi sponsor dalam pendirian GNB. Nama-Nama itu ialah 5 polopor yang mendirikan GNB sesuai dengan awal berdirinya GNB.

Tujuan dalam KTT 1 ini guna mencetuskan prinsip dalam berpolitik besama. Hasil dari politik ialah berdasarkan koeksistensi yang damai, bebas dari blok, tidak menjadi komoditas maupun kerjsama militer dan bercita-cita untuk menghancurkan kolonialisme dalam segala aspek, baik bentuk maupun manifestasi.

KTT 1 ini sendiri merupakan lanjutan dari KAA yang telah dilaksanakan di Bandung tahun 1955. Sehingga dalam konferensi KTT 1 ini terjadi rasa saling kebersamaan dan saling memajukan antar bangsa. Serta perdamaian antara negara mulai dilaksananakan karena terdapat krisis Kuba. WUjud nyata yang dihadiri oleh 25 negara (23 jadi anggota) ialah menghasilkan Deklarasi Beograd yang intinya menyerukan dalam menghentikan perang dingin. Dna tujuan utama adalah mendamaian antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

KTT GNB II (1964)

KTT II ini sendiri diselengarakan pada 5-10 Oktober 1964. Tepatnya di kota Kairo, Mesir. Pemimpin dalam KTT ini ialah Presiden Gamal Abdul Nasser yang merupakan presiden Mesir. KTT ini sendiri dihadiri oleh 48 negara sebagai peserta dan 10 negara pengamat. Dalam KTT II ini lebih cenderung memusatkan perhatian pada masalah-masalah ekonomi. Sedangkan sayang disayangkan KTT II ini diselenggarakan dua kali karena tampak terdapat pertentangan antara dua kelompok. Kelompok Negara modern sendiri dipimpin oleh Nehru sedangkan Negara radikal dipimpin oleh Soekarno dan Nkrumah. Tetapi semua tetap menghasilkan rumusan yang baik, beberapa hasilnya ialah demokrasi, kerjasama ekonomi dan hubungan internasional.

KTT GNB III (1970)

KTT yang ketiga ini sendiri diselenggarakan di negar Zambia dan tepatnya di kota Lusaka pada 8-10 September 1970. Pemimpin dalam KTT ini ialah Presiden Kenneth Kaunda sebagai presiden Zambia. Tema yang dibahas dalam KTT III ialah permasalahan rezim resialis minoritas kulit putih di Afrika Selatan. Yang mengikuti KTT ini sendiri ialah 54 negara seabagai peserta dan 9 negara pengamat.

KTT GNB IV (1973)

KTT IV ini sendiri berlangsung pada 5 - 9 September 1973 di Algiers, Aljazair yang dipimpin oleh Presiden disana, yakni Houari Boumedienne. KTT terselenggara karena hubungan antara blok barat dan blok timur semakin membaik dan tidak memanas. Pokok utamanya ialah masalah-masalah negara miskin melarat. Yang hadir dalam KTT ini ialah 75 negara peserta sedangkan pengamat teridir atas oranisasi kemerdekaan dan pembebasan Afrika Selatan dan Amerika Latin.

KTT GNB V (1976)

KTT V dilaksanakan pada di Colombo Srilangka pada tanggal 16-19 Agustus 1976. Pemimpin KTT V ini ialah Perdana Menteri Ny. Sirimayo Bandaranaike. Tema utama ialah mempertegas kepentingan-kepentingan negara-negar di Non Blok karena ketidakadilan tata ekonomi dunia dan juga mengangam perdamaian dunia. Oleh sebab temanya demikian, beberapa dalam anggota KTT ini terlibat persaingan sesama anggota. Tetapi India Indonesia,dan Yugoslavia berusaha mencegah perpecahan anggota ini. Hasil dalam KTT ini ialah "Deklarasi dan Program Aksi Colombo" yang merupakan penegasan untuk melanjutkan dan meningkatkan program Gerakan Non Blok ke arah tatanan ekonomi dunia baru.

KTT GNB VI (1979)

KTT yang keenam sendiri diselenggarakan di Havana Kuda yang dipimpin oleh Presiden Kuba, Fidel Castro. KTT ini sendiri diselenggarakan pada 3 - 7 September 1979 yang dihadiri oleh banyak negara, yakni 94 negara dan 20 negara pengamat serta 18 Organisasi. Meskipun masih diwarnai pertentangan yang terjadi antara kelompok moderat dan radikal. Akan tetapi berhasil merumuskan deklarasi politik yang berisi revolusi yang memperkuat prinsip-prinsip Non Blok terhadap dominasi ekonomi asing, khususnya yang sangat merugikan negara berkembang. Tetapi Keanggotaan Kamboja sendiri belum diselesaikan maka menjadi peninjau atau pengamat dalam KTT ini.

Lanjut ke bagian kedua

Kesimpulan

Eksistensi Gerakan Non Blok sangat penting guna memperkuat persatuan antara negara yang tidak memihak blok manapun. Dari segara yang ditampilkan bisa disimpulkan bahwa Gerakan Non Blok bercita-cita sama yakni untuk meningkatkan perdamaian dan beruaha meningkatan ekonomi di setiap negara mereka masing-masing.

Sumber :
http://garuda-bangsa.blogspot.com/2010/03/keanggotaan-gerakan-non-blok-sejak.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Non-Blok
https://sejarahlengkap.com/organisasi/sejarah-berdirinya-gerakan-non-blok

Thursday, May 23, 2019