Saturday, July 25, 2020

Pengertian Kontravensi, Bentuk-Bentuk, Tipe-Tipe, dan Dampak

Pernahkah kalian melihat adanya ketegangan diantara persaingan maupun pertikaian? Mungkin kita agak susah membahasakan apa yang dimaksud demikian. Namun untuk mengenal apakah itu ditengah-tengah ini alangkah baiknya kita mengenal yang namanya kontravensi yang merupakan salah satu bentuk interaksi sosial disosiatif.

Kontravensi
Kontravensi di dalam Rumah Tangga
© Ketut Subiyanto / Pexels / Pasangan Muda
Setelah kita mengenal namanya Persaingan, serta pengertian-pengertian dari Interaksi sosial. Kita fokus maju kedepan untuk mengenal yang namanya Kontravensi yang merupakan salah satu bagian dari interkasi sosial disosiatif. Apakah yang bikin kontravensi memberi dampak disosiatif, dan apakah ini? Berikut artikel ini akan menjabarkannya.

Pengertian Kontravensi

Salah satu bagian dari proses disosiatif dalam bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan / pertikaian. Kontravensi terutama ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang maupun sautu rencana yang ada. Sehingga menimbulkan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, atau keragu-raguan terhadap pribadi seseorang. Wujud dari kontravensi sendiri adalah sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan.

Dalam bentuknya yang murni, kontravensi merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan atau suatu golongan tertentu. Sikap tersembunyi tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.

Bentuk-Bentuk Kontravensi

Bentuk-bentuk Kontravensi menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker ada lime jenis, yakni :
  

1. Kontravensi Umum

meliputi perbutan-perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekesaran, dan pengacauan rencana pihak lain.

2. Kontravensi sederhana

seperti menyangkal suatu pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat-surat selebaran, mencerca, menfitnah, melemparkan bahan pembuktian kepadap ihak lain, dan seterusnya.

3. Kontravensi bersifat intensif

isinya antara lain penghasutan, mengecewakan pihak-pihak lain, menyebarkan desas-desus, dan seterusnya.

4. Kontravensi bersifat rahasia

seumpamanya mengumunkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat, dan seterusnya.

5. Kontravensi taktis

mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain, umpamanya dalam kampanye partai-partai politik dalam pemilihan umum. 

Tipe-Tipe Kontravensi

Menurut von Wiese dan Becker dalam hal ini sang sosiolog memberikan beberapa tipe-tipe umum mengenai Kontravensi.

1. Kontravensi generasi-generasi yang terdapat dalam masyarakat

Kontravensi yang terjadi , terutama dalam zaman ini, di mana perubahan-perubahan terjadi begitu cepat. Kontravensi mengenai hubungan orang tua dan anak-anak yang umumnya dulu bersifat asosiatif, sehingga tidak jarang meningkatnya suatu usia dan meningkatnya suatu kematangan dianggap kolot dan kuno. 

Kontravensi ini sering terjadi dan dijumpai di kota-kota besar umumnya di Indonesia mengenai Kontravensi semacam ini. antara generasi muda dengan generasi tua. Hal ini disebabkan karena latar pendidikan dan pengalaman yang berbeda.

2. Kontravensi seksual 

Di dala hal ini, terutama menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga. Dalam nilai-nilai masyarakat dewasa ini umumnya juga di Indonesia memiliki kecenderungan untuk menempatkan suami dan istri pada kedudukan dan peranan yang sejajar. Akan tetapi, hal itu kadang-kadang masih mendatangkan keragu-raguan terhadap para wanita, terutama yang menyangkut kemampuan, mengingat latar belakang sejarah dan kebudayaan kedudukan wanita pada umumnya.

3. Kontravensi Parlementer

Kontravensi yang berkaitan dengan hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas di masyarakat, baik itu menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga-lembaga legistlatif keagamaan, pendidikan, dan seterusnya.

Kecuali untuk tipe-tipe umum diatas, ada beberapa tipe kontravensi ayng sebenarnya terletak di antara kontravensi dan pertentangan atau pertikaian. Tipe-tipe ini sendiri dimasukan ke dalam kategori Kontravensi karena umumnya tidak menggunakan ancaman atau kekerasan. Tipe-tipe ini ialah :

1. Kontravensi Antarmasyarakat Setempat

di dalam Kontravensi antar masyarakat setempat, (community) mempunyai dua bentuk, yaitu Kontravensi antara masyarakat-masyarakat setempat yang berlainan (intracommunity strunggle) dan Kontravensi antara golongan-golongan dalam masyarakat setempat (intercommunity strunggle).

2. Antagonisme keagamaan


3. Kontravensi intelektual

Kontravesi intelektual, dalam hal ini meninggikan diri mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi, terhadap mereka yang kurang beruntung dalam bidang pendidikan. bahkan mungkin yang terlalu sinis terhadap orang-orang yang berpendidikan.

4. Oposisi moral

Hal ini berhubungan sekali terhadap standar etika, moral, dan ethos yang terjadi di masyarakat. Sehingga dalam hal ini perlu kajian mengenai kebudayaan masing-masing yang biasanya sudah mapanmaupun yang menimbulkan prasangka buruk dalam kebudayaan.  Termasuk sistem nilai dan moral yang terjadi.

Dampak-Dampak

Dalam Kontravensi, maupun interkasi sosial proses disosiatif. Berikut beberapa dampak-dampak baik positif maupun negatf yang timbul dari Kontravensi Kontravensi yang dapat kalian pahami dalam Kontravensi ini.

Dampak Positif

Beberapa Kontravensi sendiri akan memberikan dampak positif bagi orang-orang yang ikut di dalamnya. Terutama jika Kontravensi ini terdapat keteraturan sosial di dalamnya. Sehingga di dalam masyarakat terdapat dampak positif. 
  • Dalam kondisi ilmiah, bahkan seminar-seminar, tentang suatu permasalah tertentu, sering terjadi perbedaan pendapat antara satu dengan lainnya. Dalam Kontravensi ini sendiri dapat melihat perbedaan-perbedaan pendapat di dalamnya. 
  • Dalam hal ini juga mendorong masyarakat, baik individu-individu, kelompok-kelompok untuk memiliki rasa untuk saling memiliki. Sehingga secara tak langsung menunjukkan kecintaannya terhadap kebudayaan dan keadaan dalam kelompok masyarakat. 
  • Memberikan kesatuan yang kuat termasuk solidaritas, kondisi seperti ini akan membentuk kelompok-kelompok yang ber Kontravensi dan di dalam kelompok itu. Seperti halnya di dalam persaingan untuk menuntun masyarakat dalam suatu kelompok untuk saling solidaritas. 
  • Menjadi dampak pendorong, perubahan sosial. Sehingga adanya Kontravensi secara tak langsung juga mengubah kebijaksanaan dan juga dalam arahan pihak-pihak yang bertentangan. 
Kontravensi
Jika akan terus berlanjut akan bahaya
© Gratisography / Balok Bar Batang Berdiskusi / pexels

Dampak Negatif

Beberapa dari Kontravensi sendiri akan memberikan dampak negatif bagi orang-orang tertentu. Berikut bagaimana dampak negatif :
  • Memberikan rasa ketidak percayaan dalam masyarakat terhadap suatu ras dalam kehidupan masyarakat. Sehinga memberikan sedikit kecurigaan antar masyarakat. 
  • Mendorong terjadinya suatu konflik sosial, sehingga jika Kontravensi dibiarkan terus menerus, pemicu dampak negatif mengarah pada konflik sosial dan menjadi pertikaian di dalam kehidupan masyarakat.
  • Dalam hal ini, Kontravensi sendiri menghambat suatu mobilitas masyarakat, proses mobilisasi dalam masyarakat akan lebih terhambat di dalamnya. Padahal mobilitas ini sendiri mendorong kemajuan dalam kehidupan masyarakat.

Kesimpulan

Sehingga dalam Kontravensi ini sendiri, memiliki suatu pengertian bahwa merupakan interaksi sosial proses disoatiatif yang berada diantara persaingan dan pertentangan / pertikaian. Kontravensi terutama ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang maupun sautu rencana yang ada. Di dalam Kontravensi sendiri memiliki bentuk-bentuk dan tipe-tipe tersendiri di dalamnya. Serta berbagai dampak-dampak yang ditimbulkan, baik itu positif maupun negatif di di dalamnya.

Sumber :

Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon