Friday, February 4, 2022

Pengertian dan Faktor-Faktor Mempengaruhi Penyaluran Distribusi

Pernahkah kalian memikirkan bagaimana barang yang kalian beli bisa sampai ke tempat kalian dengan selamat? Mungkin hal tersebut jarang kita ketahui sebab kita kurang memperhatikan bagaimana barang tersebut bisa sampai ke dalam rumah atau saat hal tersebut bisa kita gunakan. Tetapi apakah kalian sadar atau tidak bahwa barang tersebut bisa sampai dengan baik dengan proses yang disebut dengan distribusi

Truk Kargo
Truk Kargo Distributor
© F. Muhammad / Pixabay / Truk
 

Sehingga dalam artikel ini kita akan membahas mengenai suatu kegiatan yang ada di dalam kehidupan kita. Khususnya kegiatan ekonomi, inilah yang disebut dengan distribusi.


Pengertian dari Distribusi

Kegiatan yang bertujuan untuk menghubungan antara produsen dan konsumen sendiri disebut dengan kegiatan distribusi. Sedangkan orang atau pihak yang melakukan kegiatan distribusi sendiri disebut dengan distributor. Dengan adanya kegiatan distribusi. Maka barang produksi dari produsen dapat dengan mudah sampai ke tangan konsumen. Tujuan dari distribusi agar memastikan barang atau jasa dapat menerima barang tersebut ke dalam tangan konsumen. Sehingga barang / jasa tersebut dapat diterima dengan baik.[1]


Faktor-Faktor Penyaluran dalam Distribusi

Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan barang atau jasa pada saat saluran distribusi. Pada dasarnya sendiri perusahaan harus mengikuti 3C, yaitu channel control, market coverage, dan cost. Setidaknya agar saluran distribusi bisa berjalan dengan baik. Maka setidaknya harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut :

  • Faktor Pasar
  • Faktor Barang
  • Faktor Perusahaan
  • Faktor Kebiasaan Pembeli (Perantara).[2]


1. Pertimbangan Pasar

Karena saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka keadaan pasar ini merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran. Faktor-faktor dalam mempertimbangkan pasar ini antara lain :

  1. Konsumen atau pasar industri. Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka jarang sekali pengecer digunakan dalam saluran ini. Pasarnya sendiri antara pasar dan konsumen saja. Sehingga perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.
  2. Jumlah pembeli yang berpotensial. Jika jumlah konsumen lebih sedikit dalam pasarnya. Maka seorang perusahaan akan mengadakan penjualan atau penyaluran secara langsung kepada pemakai / konsumen.
  3. Konsentrasi pasar secara geografis. Secara geografis sendiri, beberapa pasar sendiri dapat dibagi menjadi dalam beberapa konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan sendiri akan menggunakan distributor industri yang terkait.
  4. Jumlah pesanan. Di dalam distribusi, volume atau jumlah penjualan sangat mempengaruhi terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh konsumen tidak terlalu besar atau relatif kecil. Maka perusahaan dapat menggunakan distributor dari industri (untuk barang-barang sejenis perlengkapan operasi).
  5. Kebiasaan dalam pembelian. Kebiasaan dalam membeli dari konsumen akhir dan pemakai dalam industri sangat berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran distribusi. Termasuk di dalam (1) Kemauan untuk membelanjakan uangnya; (2) Tertariknya pada pembeli dengan kredit; (3) Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali; (3) Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali, atau (4) Tertariknya pada pelayanan yang diberikan penjual.
  6. Jenis pasar. Dalam hal ini setiap pasar punya jenis-jenis yang berbeda-beda. Maka pasar yang ingin dicapai disesuaikan dengan pertimbangan pasar yang tepat.[3]


2. Pertimbangan Barang

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih barang antara lain :

  1. Nilai unit. Jika suatu unit atau barang dijual relatif rendah, maka produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya, jika nilai unitnya relatif tinggi maka saluran distribusinya pendek atau langsung.
  2. Besar dan berat barang. Seorang manajer atau perusahaan yang sangat penting adalah harus mempertimbangkan ongkos angkut / kirim dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan di mana besar atau berat barang sangat menentukan. Jika ongkos akut terlalu besar daripada nilai suatu barang, maka sangat membebankan bagi perusahaan, maka sebagian besar beban ini dialihkan kepada pengantara. Dan pengantara harus menanggung ongkos angkut atau kirim.
  3. Mudah rusaknya barang. Jika barang sendiri sangat mudah rusak, maka perusahaan tidak perlu menggunakan pengantara. Maka seorang perusahaan harus memiliki pengantara yang memiliki fasilitas penyimpanan yang cukup baik. Jika produk-produk yang fisiknya mudah rusak dan tidak tahan lama. Lebih baik disalurkan melalui saluran distribusi yang pendek.
  4. Sifat teknis. Beberapa jenis barang industri seperti instalasi dapat disalurkan secara langsung kepada pemakai industri / konsumen. Dalam hal ini, produsen sendiri mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis dalam penggunaan dan pemeliharaan. Sehingga dalam hal ini, secara teknis / praktik, mereka harus dapat memberikan pelayanan  yang baik baik secara sebelum maupun sesudah penjualan. Produk-produk industri harus bersifat sangat teknis sehingga agar mendapatkan pelayanan yang baik dan diperlukan oleh pembeli. Sehingga dapat memberikan segala aspek yang berkaitan dengan barang tersebut.
  5. Barang standar dan pesanan. Jika barang yang dijual berupa barang standar maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian pula, barang yang dipelihara dan dirawat juga akan dijual berdasarkan pesanan yang ada. Sehingga penyalur tidak perlu namanya memelihara persediaan jika sudah ada pesanan yang masuk.
  6. Luasnya product line / Banyaknya produksi jenis-jenis barang. Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi, jika macam barangnya banyak maka perusahaan dapat menjual secara langsung kepada pengecer.[4]


3. Pertimbangan Perusahaan

Suatu pertimbangan dalam perusahaan adalah hal yang penting dalam penyaluran atau distribusi suatu barang dan jasa. Setidaknya beberapa hal yang perlu dipertimbangan dalam faktor-faktor perusahaan sebagai berikut :

  1. Sumber pembelanjaan. Penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek biasanya memerlukan dana yang lebih besar. Oleh sebab itu, saluran pendek ini kebanyakan hanya dilakukan perusahaan yang kuat dalam bidang keuangannya. Perusahaan yang tidak kuat dalam kondisi keuangan cenderung mempergunakan saluran distribusi yang lebih panjang.
  2. Pengalaman dan kemampuan manajemen. Biasanya perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin memasuki pasar baru, lebih suka menggunakan perantara. Alasan ini adalah bahwa pengantara sendiri memiliki pengalaman dan kemampuan manajemen yang sangat berpengalaman. Sehingga manajemen dapat mengambil pelajaran dari mereka. Sehingga dengan pengalaman dan kemampuan manajemen yang baik. Maka pertimbangan perusahan sangat penting.
  3. Pengawasan saluran. Faktor pengawasan saluran sangat penting menjadi pusat perhatian produsen dalam kebijaksanaan dalam saluran distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah dilakukan jika saluran distribusinya sangat pendek. Jadi dalam hal ini, perusahaan harus mengawasi setiap penyaluran harganya yang cenderung memilih saluran yang pendek meskipun ongkosnya tinggi.
  4. Sumber-sumber Finansial. Perusahaan yang sangat kuat cenderung memiliki keuangan yang lebih tertarik untuk mengorganisasikan armada penjualan yang sendiri sehingga mereka relatif kurang membutuhkan pengantara.
  5. Kemampuan Manajemen. Kemampuan saluran juga dipengaruhi oleh pengalaman dan kemampuan pemasaran oleh pihak manajemen perusahaan.
  6. Tingkat Pengendalian yang Diinginkan. Perlu namanya pengendalian saluran distribusi yang benar. Sehingga dapat melakukan promosi dan dapat mengawasi kondisi persediaan barang dan harga eceran produknya. Sehingga dapat melakukan pengendalian yang diinginkan.
  7. Jasa yang diberikan. Seringkali perusahaan memberikan jasa kepada penyalur atau distributor di dalam penjualan.
  8. Lingkungan. Pada situasi perekonomian yang lesu, produsen cenderung menyalurkan ke pasar yang cara yang paling ekonomis, yaitu mempergunakan saluran distribusi yang pendek.
  9. Pelayanan yang diberikan oleh penjual. Jika produsen ingin memberikan pelayanan yang baik seperti membangun etalase (ruang peragaan), mencari pembeli untuk perantara, maka banyak perantara yang bersedia dalam menjadi penyalurnya.[5]


4. Pertimbangan Pengantara

Setidaknya dalam distribusi setidaknya harus memperhatikan faktor-faktor yang ada di dalam pengantara antara lain :

  1. Pelayanan yang diberikan oleh perantara. Pengantar harus memberikan pelayanan yang lebih baik.
  2. Kegunaan perantara. Pengantara akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan, dna selalu punya inisiatif untuk memberikan usul tentang barang baru.
  3. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen. Kalau perantara bersedia menerima risiko yang dibebankan oleh produsen. Setiap resiko harus ada dalam pengantara ini.
  4. Volume Penjualan. Dalam hal ini, produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume yang besar untuk jangka waktu yang lama.
  5. Ongkos. Jika seorang pengantara memiliki ongkos penyaluran barang yang lebih ringan. Maka perusahaan akan memilih pengantara ini.
  6. Jasa yang diberikan perantara. Produsen harus memilih pengantara yang bisa memberikan jasa pemasaran yang terbaik dalam pemasaran mereka.
  7. Keberadaan perantara yang diinginkan. Kesulitan yang dihadapi adalah bahwa seringkali perantara yang diinginkan produsen tersebut juga menyalurkan produk-produk yang bersaing dan mereka tidak bersedia menambah lini produknya.
  8. Sikap perantara terhadap kebijakan perusahaan. Kadang-kadang pilihan saluran distribusi produsen menjadi terbatas karena kebijakan pemasarannya tidak bisa diterima oleh perantara-perantara tertentu.[6]


Kesimpulan

Setidaknya berdasarkan hal-hal disini, kita bisa memahami bahwa ada empat faktor-faktor penting di dalam distribusi. Dalam distribusi ini sendiri sangat penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang penting agar distribusi dalam menyalurkan barang dan jasa berjalan sangat maksimal.


Sumber Referensi :

Saiyar, Octa Dandy. 2011. “Faktor-Faktor yang Menentukan Saluran Distribusi.“ https://pemasaranmgt.blogspot.com/2011/12/faktor-faktor-yang-menentukan-saluran.html  (Diakses pada Februari 2022)

Wikipedia Indonesia. 2021. “Distribusi (bisnis).” https://id.wikipedia.org/wiki/Distribusi_(bisnis)  (Diakses pada Februari 2022).



---

[1] Wikipedia Indonesia, 2021, “Distribusi (bisnis),” https://id.wikipedia.org/wiki/Distribusi_(bisnis)  (Diakses pada Februari 2022).

[2] Octa Dandy Saiyar, 2011, “Faktor-Faktor yang Menentukan Saluran Distribusi. “ https://pemasaranmgt.blogspot.com/2011/12/faktor-faktor-yang-menentukan-saluran.html  (Diakses pada Februari 2022)

[3] Ibid

[4] Ibid.

[5] Ibid

[6] Ibid

Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon