Saturday, January 22, 2022

Pengertian dan Proses Sistem Pengendalian / Pengawasan Manajemen

Suatu sistem pengawasan / pengendalian pasti memiliki suatu proses atau satu kesatuan di dalam menjalan sistem ini agar berjalan dengan baik. Sistem pengawasan dan pengendalian akan berjalan sangat optimal kalau di dalam jalannya sistem ini bisa berjalan dengan baik dalam proses yang bisa dipercaya. Oleh sebab itu,  sistem pengendalian / pengawasan dalam manajemen harus dijalankan. Oleh sebab itu dalam artikel ini sendiri, kita akan bahas mengenai proses sistem pengendalian / pengawasan manajemen.

Sang Eksekutif
Sang Eksekutif dalam Organisasi / Perusahaan
© Tumisu Pixabay / Sang Eksekutif
 

Berikut ini kita bahas mengenai pengertian dan proses sistem pengendalian atau pengawasan di dalam manajemen dan bagaimana menjalankan sistem yang akan kita bahas disini.


Pengertian Pengawasan dan Sistem Pengawasan

Pengawasan adalah salah satu kegiatan dimana kita harus mengawasi kegiatan-kegiatan yang akan kita jalankan dalam suatu perusahaan. Pengawasan / pengendalian adalah salah satu fungsi di dalam manajemen yang sangat berfungsi di dalam lapangan. Pengendalian, pengawasan, maupun controlling sendiri adalah proses yang memastikan seluruh perangkat di dalam rangkaian organisasi yang akan berjalan dengan baik dari sebelumnya. Sehingga apapun yang telah direncanakan dapat diimplementasi dan dapat diharapkan secara maksimal dalam memperoleh perubahan yang terjadi dalam lingkungan organisasi.[1]


Pengendalian atau pengawasan sendiri adalah suatu keterkaitan dalam prosedur pengukuran hasil kerja terhadap tujuan yang telah ditentukan di dalam perusahaan. Sehingga dalam hal ini, fungsi ini sendiri bisa memfokuskan beberapa hal yang sangat penting, yaitu : menentukan standar atau tolok ukur prestasi kerja, mengukur hasil kerja dengan standar yang ada, sehingga dapat membandingkan prestasi dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan. Sehingga seorang manajemen bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Akhirnya dapat memperbaiki hasil kerja yang tidak sesuai dengan standar serta tolok ukur tujuan manajemen.[2]


Sedangkan sistem pengendalian menurut Anthony dan Reece (1984 : 824) adalah sebuah sistem yang fungsi dalam pengendalian setiap aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan maupun organisasi yang saat ini sedang berjalan. Sehingga bisa menentukan tujuan perusahaan dan tujuan dari sistem pengendalian / pengawasan sendiri adalah menentukan strategi yang tepat yang sesuai sehingga bisa diterapkan agar mencapai tujuan organisasi yang ingin dicapai[3]


Proses Sistem Pengendalian / Pengawasan Manajemen

Proses pengendalian akan sendiri terbagi dalam tiga langkah utama, yaitu mengukur kinerja secara aktual, membandingkan kinerja aktual dengan standar yang ditetapkan, dan akhirnya mengambilkan tindakan manajerial untuk memperbaiki atau mengetahui ketidaksesuaian dengan standar yang dibuat. Proses pengendalian sendiri harus mengasumsikan standar kinerja yang telah ada lebih dulu. Sehingga standar dan tujuan-tujuan spesifik yang dibuat terlebih dahulu dalam organisasi dapat berjalan sesuai perencanaan yang berlaku.[4] Setidaknya ada beberapa unsur pokok di dalam proses pengendalian, antara lain :

  1. Mengukur, Mengukur disini adalah menentukan bagaimana kinerja secara aktual dan apa yang ingin diukur. Setidaknya ada empat pendekatan yang digunakan manajer dalam mengukur dan melaporkan kinerja adalah : Observasi Pribadi, laporan statistik, laporan lisan, laporan tertulis.
  2. Membandingkan, yaitu menentukan berbagai variasi antara kinerja secara aktual dan standar (tujuan) yang dicapai dalam organisasi. Meski variasi kinerja sudah dapat digugat dalam semua aktivitas, serta perlu ditentukan juga suatu bahasan variasi yang dapat diterima dalam penyimpangan di luar batasan yang juga diperhatikan.
  3. Mengambil tindakan, sehingga seorang manajer dapat memilih dari tiga kemungkinan, yaitu : (1) Tidak melakukan apa pun itu; (2) Memperbaiki kinerja yang sebenarnya dengan mengoreksi dan melibatkan tindakan korektif. (3) Merevisi standar. Jika kinerja terjadi secara konsisten dengan tujuan bahkan melebihi dari tujuan awal.[5]


Selain itu, bentuk pengawasan ada proses selain daitas, antara lain :

  1. Menetapkan Standar. Karena perencanaan merupakan tolok ukur yang penting untuk merancang pengawasan, maka secara logis dan penting adalah menentukan suatu rencana. Standar adalah kriteria sederhana untuk mengukur prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih di dalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut dan perkembangan yang terjadi.
  2. Mengukur prestasi Kerja. Langkah kedua yang penting dalam pengendalian / sistem pengendalian adalah mengukur, mengevaluasi prestasi kerja terhadap standar yang telah ditentukan sebelumnya. Seperti apa yang telah kita lihat di lapangan, pasti tidak selalu dilaksanakan atau dipraktekkan secara perencanaan. Serta kemungkinan terjadi penyimpanan dan harus diketahui sedini mungkin, apakah yang terjadi dalam penyimpangan itu positif dan negatif.
  3. Membetulkan penyimpangan. Proses pengendalian dalam sistem pengendalian sendiri tidak akan lengkap jika kita tidak ada tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang terjadi. Terkhusus penyimpangan negatif yang mengganggu standar dari struktur organisasi tersebut. Bisa diukur dari prestasi kerja yang terjadi dalam standar ini.[6]


Sehingga dalam hal ini, kita harus menjalankan proses-proses sistem pengendalian dengan baik. Dapat dikatakan, sistem pengendalian harus penting diterapkan di dalam manajemen agar suatu organisasi. Sehingga manajemen dapat berjalan dengan baik dan organisasi/ perusahaan bisa berjalan secara optimal. Sehingga dalam hal ini, jika terjadi adanya penyimpanan, dengan sistem pengendali, suatu organisasi dapat menemukan mana yang terjadi penyimpangan dan akhirnya bisa memperbaikinya.


Kesimpulan

Sistem pengendalian sendiri punya suatu proses yang disebut kinerja dari sistem pengendalian ini. Sistem pengendalian harus berjalan secara maksimal jika suatu organisasi bisa menerapkan dengan baik serta sistem pengendalian ini dapat menjadi pengawasan dan pengendalian dari organisasi yang bisa berjalan secara optimal. Dengan sistem pengendalian dan pengawasan bisa berjalan dengan baik, maka suatu organisasi / perusahaan dapat sukses dalam tujuan organisasi / perusahaan dengan baik.


Daftar Pustaka :

Anwar, Muhammad. Pengantar Dasar Ilmu Manajemen. (Jakarta ; Penerbit Kencana. 2020).

Foster, Bob dan Iwan Sidharta. Dasar-Dasar Manajemen. (Yogyakarta : Mirra Buana Media. 2021).

Nashar, SE. MM..M.Si.. Dasar-Dasar Manajemen. (Surabaya : Percetakan Pena Salsabila. 2013).

Rohman, Abd.. M.AP. Dasar-Dasar Manajemen. (Malang : Intelegensia Media. 2017).

Gramedia. Tahun tidak diketahui. “Sistem Pengendalian Manajemen: Pengertian. Fungsi. Manfaat. Unsur. Tahapan. Faktor”.  https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pengendalian-manajemen/. (Diakses pada Januari 2022)


----

[1] Nashar, SE, MM.,M.Si., Dasar-Dasar Manajemen, (Surabaya : Percetakan Pena Salsabila, 2013), 12 - 13

[2] Abd. Rohman, M.AP, Dasar-Dasar Manajemen, (Malang : Intelegensia Media, 2017), 148

[3] Gramedia, Tahun tidak diketahui, “Sistem Pengendalian Manajemen: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Unsur, Tahapan, Faktor”,  https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pengendalian-manajemen/, (Diakses pada Januari 2022)

[4] Bob Foster dan Iwan Sidharta, Dasar-Dasar Manajemen, (Yogyakarta : Mirra Buana Media, 2021), 243

[5] Ibid, 243 - 244

[6] Muhammad Anwar, Pengantar Dasar Ilmu Manajemen, (Jakarta ; Penerbit Kencana, 2020), 82

Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon