Saturday, May 29, 2021

Pacaran : Kebebasan dan Tanggung Jawab

Pada umumnya, kita pasti mengalami banyak sekali masalah-masalah dengan pacar maupun pasangan hidup kita yang selalu menjadi permasalahan yang sangat hebat sehingga menyebabkan kita selalu bertengkar dengannya. Memang hal tersebut sangat tidak baik sekaligus merusak suatu hubungan. Namun apa jadinya jika memang hubungan tersebut ada masalah tapi tidak selesai-selesai. Dari manakah sumber masalah yang terjadi di dalam hubungan pacaran tersebut.

Pacaran
Pacaran yang Sehat
© Free-Photos / Pacaran / pixabay

Dalam artikel ini sendiri akan membahas secara esensi mengenai hal-hal penting yang harus dimiliki ketika berpacaran, yakni kebebasan dan tanggung jawab. Kenapa kedua hal ini sangat penting. Kenapa pacaran selalu ada masalah hanya karena dua hal ini tidak diterapkan dengan baik? Berikut kita akan membahas artikel mengenai pacaran ini.


Masalah-Masalah di dalam Pacaran

Perlu diingat di dalam pacaran sendiri, tidak boleh ada anak kecil yang harus ada di dalam hubungan pacaran ini. Baik yang usianya sudah tua tapi berlagak anak kecil, maupun anak kecil yang masih bersifat kayak anak kecil. Memang di sini kita akan membahas lebih dewasa mengenai hubungan yang unik dan penuh resiko ini.Karena resiko yang ada di dalam pacaran sendiri adalah resiko dimana permainan hati, logika, kehendak akan ada di dalamnya. Ingatlah pacaran ini bukanlah untuk anak kecil. Tidak boleh ada anak kecil yang benar-benar bermain pacaran.


Salah satu persoalan terjadi dalam kehidupan temanku sendiri, yakni temanku yang suka sama cewek di dalam kampus yang dia sukai. Dirinya memang pertama kali belajar pacaran yang ada di dalam kampus mereka. Terutama dirinya yang baru pertama kali pacaran. Dia pacaran karena dirinya menyukai seorang cewek yang terlihat sevisi dan seirama dengan dirinya. Merasa bahwa cewek ini memang terbaik baginya. Bagaimana kisah yang terjadi berikutnya?


Setelah melakukan hubungan selama 3 bulan, akhirnya dirinya mulai ada konflik diantara kedua pasangan ini. Temanku yang ini sendiri sudah tidak menyukai pasangan hidupnya. Dikarenakan semenjak pasangan hidupnya berubah. Kehidupan dirinya semakin terganggu karena susah memahami perasaan pasangannya. Sang temanku dan sang pasangan hidupnya tiba-tiba putus dikarenakan mereka tidak memiliki kecocokan antara keduanya. Akhirnya mereka putus, dan akhirnya jadi patah hati. Mereka menceritakannya kepada saya permasalahan yang terjadi dalam pacaran mereka. Akhirnya mereka pata hati dan akhirnya tidak berpacaran. Mengapa permasalahan ini terjadi?


Banyak permasalahan dan persoalan yang berkaitan dengan berpacaran pada dasarnya disebabkan oleh persoalan itu karena masalah kebebasan dan tanggung jawab. Kebebasan yang dimaksud adakan kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan berdasarkan nilai-nilai mu daripada memiliki karena ketakutan dan rasa bersalah. Orang bebas membuat komitmen karena mereka merasa itu merupakan hal yang tepat untuk dilakukan dan mereka sepenuh hati melakukannya. Tanggung jawab yang kami maksud adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugasmu untuk menjaga relasi tersebut sehat dan mengasihi, dan kemampuan untuk berkata tidak kepada hal-hal yang tidak seharusnya menjadi tanggung jawabmu. Pada dasarnya memang permasalahan ini terjadi di dalam kehidupan berpacaran.


Pada dasarnya manusia saling mengasihi satu dengan lainnya.; manusia menjadi pasangan melalui pacaran. Ketika mereka menemukan pacaran tersebut, mereka akhirnya bertumbuh dewasa, dan sering kali mereka menemukannya dan akhirnya membuat komitmen terhadap satu sama lainnya. Kebebasan dan tanggung jawab dibutuhkan agar pacaran bertumbuh dewasa.


Tujuan Pacaran

Tujuan dari pacaran tidak lain dan tidak bukan adalah mengarahkan diri kita kepada pernikahan. Dimana dalam tujuan pacaran sendiri adalah mengusahakan diri kita untuk fokus benar-benar kepada pernikahan agar kita lebih penting. Tujuan penting dan mulia ini adalah nilai penting yang harus kita miliki ketika kita berpacaran. Tujuan Allah sendiri lebih romantis daripada keinginan dan keintiman di dalam pacaran. Pacaran sendiri lebih membawa kita dan mengutamakan pernikahan jauh lebih baik daripada siapapun. Tujuan dari Allah sendiri menciptakan lelaki dan perempuan tidak lain adalah untuk mengarahkan mereka kepada pernikahan. Demikian juga pacaran.

Pacaran
Graffiti dalam Pacaran
©  Angela Yuriko Smith / Pacaran dan Graffiti
/ Pixabay

Di dalam pacaran sendiri. Alangkah baiknya kita menanamkan dan mengembangkan bahwa pacaran sendiri memiliki tujuan penting dari pacaran adalah bagaimana kita membawa mereka untuk mengerti bahwa pernikahan jauh lebih penting. Dalam pacaran, kita membawa mereka berkomitmen untuk menyembah Allah, bergantung pada Allah, menyatakan bahwa Allah itu ada. Sehingga kita sendiri dibentuk serupa dengan Allah. Pacaran sendiri harus diusahakan kepada pernikahan agar dia semakin melihat Allah dan melihat Kasih Yesus Kristus. Jika kalian tidak mendapatkan hal tersebut, ya putuskan pacar anda.


Pacaran yang sehat mengarah kepada pernikahan. Sebab pernikahan sendiri membawa kita untuk belajar komitmen daripada kesesuaian kita terhadap pasangan. Apalagi, tidak pernah ada relasi yang paling tidak sesuai daripada relasi Allah yang kudus dengan gereja-Nya yang berdosa. Dan itulah contoh pernikahan yang sehat. Pernikahan yang sehat adalah pernikahan yang membahas komitmen lebih penting daripada kecocokan. Pacaran yang berfokus kepada pernikahan membawa kita untuk jauh lebih dewasa agar kita bisa berkomitmen untuk membangun relasi yang dewasa. Pacaran yang dewasa adalah memiliki tujuan untuk membawa seseorang untuk fokus terhadap pernikahan. Inilah tujuan penting di dalam pacaran sehingga kita bisa mengenal sungguh-sungguh komitmen itu.


Kebebasan dan Tanggung Jawab Menjadi Satu

Apakah kaitannya kebebasan dan pacaran ini? Kebebasan yang dimaksud adakan kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan berdasarkan nilai-nilai mu daripada memiliki karena ketakutan dan rasa bersalah. Orang bebas membuat komitmen karena mereka merasa itu merupakan hal yang tepat untuk dilakukan dan mereka sepenuh hati melakukannya.


Sedangkan Tanggung jawab yang kami maksud adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugasmu untuk menjaga relasi tersebut sehat dan mengasihi, dan kemampuan untuk berkata tidak kepada hal-hal yang tidak seharusnya menjadi tanggung jawabmu. Pada dasarnya memang permasalahan ini terjadi di dalam kehidupan berpacaran.


Kedua hal ini sendiri yang menyebabkan masalah akhirnya harus menjadi seimbang di dalam pacaran. Kebebasan dan tanggung jawab harus dilaksanakan secara seimbang. Bahkan jangan lupa unsur kasih dan saling mencintai di dalam tanggung jawab dan kebebasan dalam pacaran. Kedua unsur ini, baik itu kebebasan dan tanggung jawab adalah dua unsur yang sangat penting terjadi di dalam pacaran. Terutama kalau terjadi keduanya tidak seimbang, maka pacaran tidak menjadi bertumbuh. Melainkan akan rusak. Oleh sebab itu perlu dibangun di dalam pacaran. Terus bagaimana membangun pacaran yang dewasa?


Bangun Batasan-Batasan Diri sendiri dalam Pacaran

Boundaries in Dating karya Henry Cloud dan John Townsend adalah buku yang memberikan kita mengenai pentingnya batasan-batasan di dalam pacaran. Batasan-batasan dalam pacaran adalah cara yang sangat penting dan dipakai untuk pacaran. Batasan-batasan dalam pacaran adalah mengembangkan diri untuk mengembangkan kasih, kebebasan, dan tanggung jawab di dalam hidupmu di dalam kehidupanmu.


Batasan-batasan dalam pacaran memiliki dua fungsi penting, Fungsi-fungsi penting ini antar lain : 

Pertama, mereka mendefinisikan kita. Batasan-batasan menunjukkan siapa kita; apa yang kita setujui, dan apa yang kita tolak; apa yang kita kasihi, dan apa yang kita benci. Allah memiliki batasan-batasan yang sangat jelas. Dia mengasihi dunia (Yoh. 3:16); Dia mengasihi orang yang memberikan sukacita (2 Kor. 9:7). daN Dia membenci mata yang sombong dan lidah yang berbohong (Ams. 6:16-17). Sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya. Kita juga harus jujur mengenai siapa kita.


Fungsi batasan kedua adalah supaya mereka melindungi kita. Batasan-batasan menjaga hal-hal baik yang ada di dalamnya dan menjaga hal-hal buruk tetap berada di luar. Ketika kita tidak memiliki batasan yang jelas, maka kita akan mudah sekali dipengaruhi oleh orang dan pengaruh tersebut akan tidak sehat dan merusak dirinya. Sehingga batasan ini akan melindungi diri kita dari rasa sakit terhadap orang disekitar.


Contoh dari batasan adalah :

  • Perkataan : mengatakan tidak dan jujur tentang ketidaksetujuan.
  • Kebenaran : membawa realitas bagi sebuah persoalan.
  • Jarak : menghargai waktu atau jarak secara fisik di antara dua orang untuk saling melindungi atau sebagai akibat bagi perilaku yang tidak bertanggung jawab.
  • Orang lain : menggunakan teman-teman sebagai pendukung untuk membantumu menjaga batasan itu.


Batasan ini sendiri akan mendefinisikan dirimu. Seperti :

  • Kasihmu : kemampuanmu yang terdalam untuk berhubungan dengannya dan mempercayai orang lain.
  • Emosi-Emosimu : Kebutuhanmu untuk mengendalikan perasaanmu dan tidak dikendalikan oleh perasaan orang lain.
  • Nilai-nilaimu : kebutuhanmu untuk menentukan akan hal-hal apa yang paling penting dalam kehidupanmu.
  • Perilakumu : Kendalimu atas bagaimana Anda akan bertindak dalam sebuah relasi berpacaran.
  • Sikapmu : sikap dan pendapatmu mengenai dirimu sendiri dan pacaranmu.


Sehingga batasan-batasan ini berguna untuk dirimu agar dirimu mengenal siapa dirimu dan bagaimana membatasi dirimu agar pacaran akan menjadi bertumbuh dengan baik.


Kesimpulan

Meskipun pacaran akan mendatangkan banyak sekali masalah, terutama masalah-masalah mengenai kebebasan dan tanggung jawab dan kasih. Masalah ketiga hal ini sendiri. Adalah masalah yang sering terjadi di dalam pacaran. Oleh sebab itu, diperlukan pertumbuhan dan mengembangkan ketiga hal ini di dalam batasan-batasan dalam berpacaran. Batasan-batasan ini sendiri akan berguna bagi diri kita untuk mengembangkan pacaran yang jauh lebih dewasa. Oleh sebab itu, agar kebebasan, tanggung jawab, dan kasih akan berjalan optimal. Maka diperlukan batasan-batasan dalam pacaran berguna, pacaran akan berfokus kepada pernikahan, dan akhirnya pacaran menjadi lebih baik. Sehingga dalam pacaran, kita dapat menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan bertumbuh di dalamnya.


Sumber :

  • Henry Cloud dan John Townsend, Boundaries in Dating, (Surabaya : Literatur Perkantas Jawa Timur, 2018), 21 - 29
  • Marshall Segal, Not Yet Married, (Surabaya : Literatur Perkantas Jawa Timur, 2020), 117 - 122


Apakah kalian sudah menerapkan kebebasan dan tanggung jawab di dalam berpacaran?

Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon