Pernahkah kita belajar sosiologi, kita bisa mengerti bahwa dalam hal sosiologi pasti akan dibagi dalam berbagai penelitian yang ada di dalam sosiologi. Memangbetul bahwa kita telah mempelajari pembagian di dalam ilmu sosiologi. Termasuk bagaimana pembagian itu terdapat dua maupun tiga cabang ilmu. Namun dalam artikel ini akan membahas mengenai lebih sedikit dalam mengemai pembagian ilmu sosilogi ke dalam 3 cabang ilmu.
Guru Sedang mengajar © news.okezone.com |
Dalam artikel ini setidaknya kita akan membahas mengenai sosiologi ke dalam pembagian 3 ilmu. Apakah yang dapat dibagi dalam ilmu sosiologi ini. Mengapa sosiologi di bagi dalam 3 cabang ilmu? Karena jelas penelitian setiap sosiolog ada. Apakah itu?
Pembagian Ilmu Sosiologi
Setelah kita mengetahui pembagian sosiologi yang ada. yakni dalam 2 bagian maupun yang sebelumnya. Kita telah mempelajari dan memahami bener-bener mengenai sosiologi. Kita pada akhirnya akan kita ke dalam pembagian sosiologi, yakni pembagian sosiologi terbagi dalam 3 bagian. Mengapa adanya pembagian sosiologi ke dalam 3 bagian. Apa sajakah itu?
Pembagian ilmu sosiologi ke dalam 3 bagian terdapat pada : Makrososiologi, Mesosoiologi, maupun Mikrososoiologi. Namun pada hakekatnya pembagian ilmu sosiologi ini sendiri pernah dibagi oleh seorang filsuf positivisme dan bapak sosiolog oleh Auguste Comte mengenai statistika sosiologi dan dinamika sosiologi. Sosiologi pada dasarnya mempelajari dua hal, yakni statistika sosial dan dinamika sosial. Namun pada perkembangannya akhirnya terdapat pembagian ilmu sosiologi ke dalam 3 ilmu.
Para Sosiolog yang membagi ilmu sosiologi ke dalam 3 bagian. Siapakah mereka? Mereka adalah :
- Gerhard Lenski (1985), mengemukankan bahwa sosiologi terdapat 3 jenjang analistis dalam sosiologi. antara lain : mikrososiologi, mesososiologi, dan makrososiologi. Menurut Lenski, mikrososoiologi yang digumuli oleh para ahli mikrososiologi, atau ahli psikologi sosial mempelajrai dampak sistem sosial dan kelompok primer pada individu. Para ahli mesososiologi tertarik pada insitutsi dala masyarakat mereka, sedangkan para ahli makrososiologi mempelajari ciri masyarakat secara menyeluruh secara sistem masyrakat dunia.
- Inkeles (1965) melihat bahwa sosiologi mempunyai tiga pokok bahasan yang khas, yakni : hubungan sosial, insitusi, dan masyarakat. Dalam pandangan Inkeles, hubungan sosial merupakan "molekul" kehidupan sosial. lalu sistem kompleks hubungan sosial membentuk insitusi sosial. Menurut Inkeles, Insitusi adalah meruapkan pokok bahasan tersendiri dalam sossiologi. Pandangan ini sendiri dipengaurhi oleh Dukheim. Selain itu, masyrakat itu sendiri dapat dipelajari sebagai satuan analisisnya. Sehingga dalam masyarakat misalnya mempelajari perkembangan antara masyarakat satu dengan masyarkat lainnya.
Bagaimana ungkapan mereka di dalam pembagian sosiologi ini?
1. Makrososiologi
Makrososiologi adalah sosiologi yang mempelajari ciri masyarakat secara menyeluruh maupun umum di dalam sistem masyarakat dunia. Dalam hal ini, sosiologi yang melibatkan analitis proses di dalam sosial yang besar dan berjangka panjang.
Dalam pandangan Jack Douglass (1973) mengungkapkan bahwa makrosiologi adalah sebuah sosiologi struktur - the sociology of social structures. Sosiologi merupakan sturktur dalam perspektif makrososial. Sosiologi struktur sosial lebih mempelajari masyarakat secara menyeluruh serta hubungan antara bagian masyarakat; masyarakat dipandang sebagai suatu yang melebihi kumpulan individu yang membentuknya.
Padangan Randalls Collins (1981). Collins mengemukakan bahwa dalam makrososiologi yang melibatkan analisis proses sosial yang berjangka panjang dan besar. Dalam hal ini, makrosiologi lebih diarahkan dalam pengelompokan yang lebih besar seperti kerumuman, atau organisasi, komunitas, dan masyarakat yang teritorial. Sehingga dalam hal ini, Collins mengemukakan bahwa makrososiologi mempelajari sosial yang berlangsung dalam jangka waktu lebih panjang.
Ruang bahasan dalam makrososiologi adalah masyarakat teritorial yang mencangkup masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tertentu. Dalam ini misalnya Sole Soemardjan yang dalam disertasi Social Changes in Yogyakarta (1962) adalah membahas masyarakat dalam wilayah Yogyakarta.
Dalam pandangan Gerhard Lenski (1985) bahwa pada ahli makro sosiologi mempelajari ciri masyarakat secara menyeluruh serta sistem masyarakat dunia.
2. Mesososiologi
Dalam arti mesosiologi adalah bagian sosiologi yang tertarik pada insitusi khas dalam masyarakat.
Dalam pandangan Gerard Lenski (1985), para ahli mesosoiologi lebih tertarik pada insitusi khas dalma masyarakat mereka. Dalam hal ini, menurut Collins (1981), seorang ahli sosiologi mengkhususukan diri pada mesosoiologi akan membatasi pokok bahasannya pada dimensi ruang yang lebih terbatas daripada masyarakat teritorial dan lebih luas daripada perseorangan atau kelompok-kelompok.
Contoh dari Mesosiologi adalah hubungan antara pelaku dalam sutatu organisasi pendidikan seperti universitas. Bagaimaan pengaruh di dalampimpinan jurusan maupun pimpinan universitas, antar pimpinan universitas dengan pimpinan universitas. Dalam hal ini, insituti pendidikan bisa dijadikan contoh.
Dalam segi waktu, pokok bahasan mesosiologi pun relatif lebih terbatas daripada makrososiologi, mengingat bahwa usia organisasi atau kelompok di bidang pendidikan lebih pendek daripada usia masyarakat.
Mesososiologi pendidikan mempelajari hubungan dalam suatu organisasi pendidikan, dan mikrososiologi pendidikan membahas antara interaksi sosial yang berlangsung dalam institusi pendidikan.
3. Mikrososiologi
Dalam artian ini, mikrososiologi adalah sosiologi yang mempelajari dampak sistem sosial dan kelompok primer yang ada di dalam individu. Dalam hal ini, soiologi melibatkan analisis rinci mengenai apa yang dilakukan, dikatakan, maupun dipikirkan manusia di dalam laju sesaat.
Dalam pandangan Jack Douglass (1973). Maka dalam mikrososiologi adalah sosiologi kehidupan sehari-hari - the sociology of everydaylife. Sosiologi kehidupan sehari-hari dalam hal ini memiliki perspektif sehari-hari, interaksionis maupun mikrososial. Sosiologi kehidupan sehari-hari, di pihak lain, mengkhususkan diri pada apa yang terjadi antara individu di kala mereka berhadapan muka, bertindak, berkomunikasi, dan berinteraksi.
Padangan Randal Collins (1981). Collins mengemukakan bahwa dalam mikrososiologi melibatkan analisis terinci mengenai apa yang dilakukan, dikatakan, maupun yang dipikirkan manusia di dalam laju sesaat. Dalam hal ini, mikrososiologi lebih difokuskan kepada kelompok kecil.
Randal Collins menjelaskan bahwa mikrososiologi lebih cenderung terdiri dari apa yang ada dalam jangka waktu pendek (detik, menit, jam). Seorang ahli dalam mikrosoiologi sering mengamati berbagai peristiwa yang berlangsung takkala orang tersebut tidak saling mengenal , namun akhirnya berpapasan. Dalam hal ini, bagaimana interaksi, aksi, dan reaksi yang terjadi dalam dua pihak tertentu di dalamnya. Kesemuannya itu terjadi dalam jangka waktu beberapa detik saja, dan hanya melibatkan seseorang atau beberapa orang yang ada di dalamnya. Sehingga dalam hal ini, sosiologi melibatkan hubungan sehari-hari..
Kesimpulan
Apakah kalian dapatkan dari suatu pandangan mengenai Makrososiologi, Mesosiologi, maupun mikrososiologi? Kita bisa menyimpulkan mengenai pembagian ini ke dalam beberapa bagian. termasuk bagaimana waktu, dimensi, maupun hal-hal yang ada. Disini kita mempelajari bahwa sosiologi bisa dibagi dalam 3 bagian. meskipun hal tersebut sangat susah untuk kita pahami sebagai pembelajar sosiologi.
Sumber :
- Kamanto Sunarto, 2004, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Hlm. 16 - 20
Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon