Wednesday, November 11, 2020

Pokok-pokok Bahasan Sosiologi

Pernahkah kalian menanyai apakah yang menjadi bahasan pokok dari suatu sosiologi? Pernahkah kalian membayangkan suatu pembahasan yang di dalam bahasan Sosiologi? Mungkin ketika kita mengerti suatu pengertian sosiologi. Namun setelah kita mengerti pengertian sosiologi, kita akan mengalihkan pada suatu konsep yang berkenaan dengan pokok-pokok bahasan yang ada di dalam sosiologi.

Keluarga adalah Agen Sosialiasi
Keluarga adalah Agen Sosialisasi Pertama
© Keluarga / Stephanie Pratt / Pixabay

Berikut disini kita akan mempelajari mengenai pokok-pokok bahasan sosiologi. Mengapa pokok-pokok bahas sosiologi ini sangat penting bagi kehidupan kita. Mengapa pokok-pokok ini bisa menjadikan diri kita mengerti sosiologi jauh lebih dalam?


Pengertian Sosiologi

Sosiologi dari pengertian sederhana adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku masyarakat yang ada di dalamnya. Tingkah laku masyarakat ini sangat penting di dalam penelitian sosiologi. Dalam terminologi dari segi bahasa, kata "sosiologi" berasal dari bahasa Yunani. Sosiologi dalam bahasa Yunani berasal dari dua kata Socius dan logos. Dimana Socius berarti kawan, dan logos berarti ilmu pengetahuan. Sehingga dalam hal ini, maka kita dapat menyimpulkan menjadi ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat. Ungkapan ini sendiri telah disampaikan oleh Auguste Comte (1798 - 1857) dalam bukunya yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" membahas sosiologi positif.


Pokok-Pokok Bahasan Sosiologi

Sebelum kita membahas mengenai sosiologi, alangkah baiknya kita bener-bener mempelajari sosiologi, maka kita harus mempelajri pokok-pokok bahasan sosiologi di dalamnya. Sehingga kita dapat menfokuskan diri di dalam meneliti sosiologi. Apakah yang menjadi keunikan di dalam sosiologi ini?


1. Emile Durkheim : Fakta Sosial

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Bab 1, Elime Durkheim berpendapat bahwa Sosiologi ialah suatu ilmu yang mempelajari apa yang dinamakannya fakta sosial (fait social). Menurut Durkheim, fakta sosial merupakan cara bertindak, berpikir, dan juga berperasaan, yang berada di luar individu, dan mempunyai kekuatan yang memaksa yang mengendalikannya.


Contoh dari fakta sosial, Dukheim menyajikan sejumlah contoh. salha satunya adalah pendidikan anak. Dalam pendidikan anak ini, unsur-unsur yang dikemukan oleh Durkheim. Contoh lain dapat kita kethaui dari fakta sosial ada di dua buku Durkheim, antara lain : The Division of Labor in Society (1968) dan Suicide (1968). Dukheim bawha pembagian kerja dalam masyarakat di masa ini orang mungkin akan lebih banyak cenderung menggunakan istilah lain, yaitu spesialisasi dan diferensiasi, yang merupakan fakta sosial.


2.Max Weber : Tindakan Sosial

Pandangan Weber sangat berbeda dengan yang ada di atas. Weber bependapat bahwa tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan tindakan yang dilakukan atas dasar mempertimbangkan perilaku orang lain.


Tindakan ialah perilaku manusia yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya. Karena sosiologi bertujuan memahami mengapa tindakan sosial mempunyai arah dan akibat tertentu, sedangkan tiap tindakan mempunyai makna subyektif bagi pelakunya, maka ahli sosiologi yang hendak melakukan penafsiran bermakna, yang hendak memahami makna subyektif suatu tindakan sosial harus dapat membayangkan dirinya di tempat pelaku untuk dapat ikut menghayati pengalamannya.


3. Wright Mills : The Sociological Imagination (Imajinasi Sosiologis)

Imajinasi Sosiologis berasal dari seorang ahli sosiologi bernama C Wright Mills, bahwa dalam imajinasi sosial sendiri dapat memahami apa yang tejradi di dunia maupun ap ayang ada di dalam diri manusia memerlukan apa yang dinamakan imajinasi sosiologi. (Sociological imagination). Menurut Mills ini sendiri, bahwa Imajinasi Sosiologis akan memungkinkan kita untuk memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.


Mills berpendapat bahwa untuk melakukan sociological imagination diperlukan dua per-alatan pokok : apa yang dinamakannya personal troubles of milleu dan public issues of social structure. Menurutnya, troubles (kesusahan) berlangsung pada ciri individu dan dalam jangkauan hubungan langsungnya dengan orang lain. Trouble merupakan masalah pribadi dan merupakan ancaman terhadap nilai yang didukung pribadi. Issues (Isu), di pihak lain, meruapakan hal yang berada di luar lingkungan setempat individu dan di luar jangkauan kehidupan pribadinya. Suatu issue merupakan suatu hal yang bersifat umum; suatu nilai yang didukung umum dirasa teracam.

Keluarga adalah media sosialisasi
Keluarga Bahagia
© Keluarga Victoria Borodinova / Pexels


4. Peter Berger : Realitas Sosial / Kenyataan dalam Hidup Masyarakat.

Realitas Sosial adalah apa yangya ada di dalam kenaytaan hidup dalam maysarakat. Seorang ahli sosiologi menyingkapkan berabgai lapisan tabir, dan penyingkapkan tiap helai tabir menampilkan suatu realitas baru yang tak terduga sebelumnya.


Konsep lain adalah masalah Sosiologi. Menurut Berger maslaha yang menjadi pokok perhatian ahli sosiologi tidak selalu harus terdiri atas apa yang oleh orang lain dianggap sebagai masalah; suatu masalah sosial tidak sama dengan suatu masalah sosal. Apabila seorang ahli sosiologi belum memahami bagaimaan suatu sistem sosial bekerja, anggapan apa yang melandasinya dan bagaimana sistem sosial itu dapat tetap berlangsung, maka kenyataan tersebut baginya merupakan suatu masalah sosial.


Kesimpulan

Setidaknya kita bisa melihat adanya bahasan-bahasan pokok yang ada di dalam sosiologi. Setidaknya ada 4 bahasan yang menjadi pokok bahasan. Antara lain : Fakta Sosial, Tindakan Sosial, Imajinasi Sosiologis, dan realitas sosial. Dalam hal ini, 4 Sosiolog telah mendefinisikan mengenai bahasan-bahasan ini.


Sumber :

Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon