Pernahkah kalian kesulitan untuk belajar? Mungkin banyak diantara kita susah sekali untuk meresapi berbaga informasi dan juga manfaat dari belajar. Namun menurut psikolog sendiri, manusia harus belajar dan berpikir. Dimana manusia sendiri tidak pernah berhenti belajar. Namun salah satu permasalahan penting dalam belajar bukanlah kita, melainkan proses dan kemampuan setiap orang menerima informasi. Disini kita perlu mempelajari dengan lebih sesakma. Sehingga kita perlu
Guru Sedang mengajar © news.okezone.com |
Meskipun pernah saya tulis dalam tipe-tipe belajar, tetapi beberapa orang yang lebih suka menuliskannya pada gaya-gaya Belajar. Tetapi alangkah baiknya melihat beberapa korelasi antara tipe-tipe belajar dengan gaya-gaya belajar. Berikut kita mempelajari mengenai gaya-gaya belajar ini.
Apakah itu Belajar?
Seorang Gagne menjelaskan bahwa belajar adalah terjadi apabila suatu stimulus bersama isi ingatan mempengaruhi peserda didik sedemikian rupa sehingga mempengaruhi proses perbuatannya yang berubah dari waktu ke waktu. Sehingga dalam belajar terjadinya suatu perubahan yang ada dalam diri manusia. Hal ini sendiri disebabkan oleh pengalaman yang terjadi di dalamnya.Belajar adalah hal yang terbaik. © wikiindo.com |
Beberapa psikolog mengartikan belajar seperti :
- Usaha untuk membentuk hubungan antara stimulus (perangsang) dan reaksi (S-R)
- Usaha untuk penyesuaian diri terhadap lingkungan, baik kondisi maupun situasi yang ada disekitar.
- Usaha membentuk refleks-refleks baru. Sehingga perbuatan adalah refleks yang ditimbulkan dari belajar.
- Usaha dalam membentuk tanggapan-tanggapan yang baru.
- Suatu Proses aktif yang tidak hanya aktivitas yang nampak di luar, tetapi juga di dalam melalui mental yang ada.
- Usaha dalam mengatasi berbagai ketegangan dalam psikologis, khususnya rintangan dan proses-proses kejiwaan
Sehingga dalam belajar setidaknya merupakan proses yang saling mengingat yang terjadi di dalam bagian-bagian diatas. Baik secara Stimuus, penyesuaian diri, reflek-refelks hingga mengatasi ketegangan yang terjadi di dalam psikologis.
Gaya Belajar dan Ciri-Cirinya
Mengapa perlu adanya gaya belajar? Mengapa ini bisa tercapai? karena dari gaya belajar kita dapat mengerti dari bagaimana menggabungkan pengertian dan ciri-ciri belajar serta kemampuan manusia itu menyerap itu. Sehingga dari gaya belajar ini diharapkan manusia dapat mempotensikan semaksimal mereka untuk mengembangkan diri.
Tipe-Tipe Belajar © kumpul.org |
Pada dasarnya ada 3 gaya belajar pada umumnya yang dikenal dalam pandangan orang saat ini. Bahkan penemuan ini sendiri didasarkan pada beberapa penemu yang menemukan 3 gaya belajar ini. Kita bisa sebut sebagai gaya Visual, Auditorial/Auditori, dan Kinestetik (disingkat V-A-K / A-V-K). Penemuan ini didasarkan bagaimana beberapa psikolog menganalisa gaya belajar ini.
1. Visual
Dari artinya sendiri menurut kamus besar bahasa indonesia bahwa ini berarti dapat dilihat melalui indera mata. Sehingga secara konsep melihat ini diterapkan dalam gaya belajar visual. Yakni gaya belajar ini dengan cara melihat.
Jika dalam situasi belajar seperti ni, orang lebih nyaman dan terfokus ketika mereka membaca buku, membikin suatu catatan, merumuskan dan mebikin stabilo di beberapa tulisan, serta lebih suka membaca sendiri. Menurut Susanto, 2006, bukunya menjelaskan bahwa Manusia secara visual, seseorang yang begitu optimal dan maksimal dalam menyerap dengan melakukan kegiatan membaca maupun melihat.
Beberapa ciri-ciri dari gaya belajar visual adalah :
- Rapi dan teratur
- Dapat bericara secara cepat
- Memiliki perencanaan yang baik bahkan untung jangka panjang
- Teliti terhadap suatu details yang ada
- Lebih dapat mengingat tulisan yang ada
- Mementingkan penampilan
- Mengingat segala yang berhubungan dengan visual (yaitu apa yang dilihat)
- Sulit mengingat seusatu kecuali harus ditulis dahulu
- Sering menjawab dengan jawaban singkat, ya atau tidak.
- Lebih suka menggambar daripada seni bermusik
- Lebih suka membaca dan pembaca cepat, daripada dibacakan orang.
- Lebih bisa melakukan demonstrasi daripada pidato.
- Mengetahui apa yang harus dikatakan, namun tidak pandai memilih kata-kata tepat.
- Biasanya tidak terganggu dengan keributan
2 Auditorial / Auditori
Auditorial / Auditori berasal dari kata audio yang berarti berhubungan dengan pendengaran. Sehingga dalam gaya belajar ini, akan lebih berhubungan mengenai pendengaran. Atau lebih tepatnya gaya belajar auditorial ini lebih merupakan gaya belajar dengan cara mendengar.Sehingga kalau dibawa dalam kelas, maka dalam gaya belajar audiotori lebih membawa diri pada mendengar apa yang guru sampaikan. Meskipun demikian, kelemahan dari gaya belajar ini sering kali kehilangan urutan materi yang guru sampaikan dalam bentuk ceramah. Menurut susanto dalam gaya belajar ini, bahwa Manusia secara auditori, Informasi akan terserah optimal jika melakukan kegiatan dengan mendengarkan informasi suatu informasi.
Berikut ciri-ciri dari gaya belajar auditori :
- Lebih sering berbicara pada diri sendiri saat belajar.
- lebih mudah terganggu pandangannya saat keributan
- Senang membaca keras dan mendengarkan
- Lebih sering membaca, dan menggerakan bibir saat ada tulisan di buku
- Lebih suka mendengarkan musik ketimbang menggambar / melihat gambar
- Lebih suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan yang sangat panjang
- Lebih menjadi pembicara yang fasih.
- Lebih pandai untuk mengeja ketimbang menuliskannya
- Lebih sulit untuk menulis daripada pengucakan secara lisan.
3. Kinestetik
Sesuai dengan kemampuan dan asal kata, yakni kinestetik yang berarti gerak. Maka dapat disimpulkan dari gaya belajar kinestetik lebih mengarah bagaimana ia menggerakan bagian-bagian tubuhnya dalam belajar. Modal terutama kemampuan tipe kinestetik belajar melalui gerak, emosi, dan sentuhan. Dengan terbiasa terhadap gerakan, koordinasi, irama, tanggapa emosional, dan kenyaman fisik lebih mudah menyerap informasi.Menurut Susanto, dalam gaya belajar ini, Manusia secara kinestetik, dimana ia akan sangat senang dan cepat mengerti bila informasi yang harus diserapnya terlebih dahulu “dicontohkan” atau ia membayangkan orang lain melakukan hal yang akan dipelajarinya.
Berikut Ciri-Cirinya
- Berbicara secara pelahan
- Menanggapi perhatian terhadap fisik orang
- menyentuh agar mendapatkan perhatian berbicara
- Berdiri berdekatan saat berbicara dengan orang
- Belajar melalui manipulasi maupun praktik
- Lebih mudah mengingat saat melalukan gerakan maupun berjalan
- Lebih menggunakan jari saat menunjukan sesuatu
- Lebih suka menggunakan isyarat tubuh
- Menghafal dengan cara melihat
- Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika berbicara
- Sulit mengingat suatu geografis, kecuali ketikatelah pernah dikunjungi ataupun berada di tempat itu.
- Lebih suka permainanan yang sibuk
- Berioritenasi ingin melalukan suatu hal
- Kemungkinan besar tulisan jelek.
- Sulit diam di waktu yang lama.
Namun juga dalam perkembangannya tidak menutup kemungkinan bahwa adanya korelasi maupun percampuran gaya belajar diatas. Misalnya audio dengan visual, atau visual dengan kinestetik tergantung seberapa manusia pandai menyerap informasi dengan metode yang diterima.
Kesimpulan
Dari apa yang dipaparkan jelas bahwa setiap orang memiliki gaya belajar mereka masing-masing. Sehingga tidak menutup kemungkinan setiap orang memiliki gaya belajar masing-masing. Maka belajar adalah hal penting. Namun gaya-gaya belajar adalah memudahkan orang mengenai gaya-gaya belajar. Sehingga orang dapat mengerti bagaimana menyerap dan mengerti belajar secara baik dan benar.Sumber :
- Donni Juni Priansa, 2019, Pengembangan Srategi dan Model Pembelajaran, Bandung : Pustaka Setia, Hlm. 54 - 58
- https://nahason-ls.blogspot.com/2017/06/tipe-tipe-belajar-manusia-menurut.html Diakses pada 25 April 2020 pukul 15:35
- https://sandurezu.wordpress.com/2013/02/05/mengenal-tipe-belajarmu-visual-auditori-atau-kinestetik/ Diakses pada 25 April 2020 pukul 15:35
Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon