Salah satu hal yang penting ketika kita memulai suatu penelitian ilmiah pada umumnya, maka kita perlu memikirkan dan merencanakan langkah-langkah penelitian ilmiah yang sederhana sekaligus menghasilkan beragam ilmu yang sangat penting untuk kedepannya. Sehingga untuk menghasilkan ilmu ini sendiri diperlukan penelitian ilmiah yang tepat.
Penelitian Ilmiah © jagad.id |
Pengertian Penelitian Ilmiah
Penelitian imiah sendiri salah satu tahapan metode dalam ilmiah yang penggunaannya dalam langkah-langkah yang sistematis serta teratur dengan cara berpikir yang juga logis. Sehingga penelitian ilmiah juga dapat disebut sebagai metode ilmiah. Sehingga kita berusaha mengungkapkan suatu solusi atau isi dari permasalahan Sehingga dibutuhkan sistematis penelitian yang baku dan standar. Serta sikap peneliti yang ilmiah.Langkah-Langkah Merencanakan Penelitian Ilmiah
Untuk memulai suatu penelitian, alangkah baiknya kita menetapkan beberapa langkah yang penting untuk mengerti bagaimana kita akan menentukan kearah mana kita harus meneliti dalam penelitian ilmiah. Inipun masih merencanakan suatu penelitian agar terarah dengan baik. Langkah-langkahnya sebagai berikut :1. Menetapkan Bentuk Penelitian Ilmiah
Secara garis besar suatu penelitian dibedakan dari beberapa aspek, bagaimana untuk dilihat maupun dibedakan. Sehingga untuk hal tersebut ada aspek tinjuan yang berbeda, yaitu aspek tujuan dan aspek metode. Kedua ini sangat erat kaitannya
Dalam aspek ini sendiri didasarkan pada tujuan pada menetapkan suatu bentuk penelitian Ilmiah. Jika tujuannya mengarah pada perluasan suatu ilmu, disebut dalam penelitian dasar. Sedangkan jika tujuan dari untuk mendapatkan beberapa manfaat untuk masyarakat, disebut sebagai penelitian terapan.
b. Aspek Metode
Dalam aspek metode, dapat dibedakan dalam beberapa hal, yaitu :
1) Penelitian Deskriptif (Penelitian Praeksperimen)
Penelitian deskripsi, yaitu penelitian yang dilakukan dalam eksplorasi untuk melukiskan maupun menggambarkan suatu obyek dengan jelas sekaligus sitematis. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah agar dapat memprediksi suatu gejala dengan data yang diperoleh di lapangan.
Penelitian deskripsi, yaitu penelitian yang dilakukan dalam eksplorasi untuk melukiskan maupun menggambarkan suatu obyek dengan jelas sekaligus sitematis. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah agar dapat memprediksi suatu gejala dengan data yang diperoleh di lapangan.
2) Penelitian Sejarah
Mirip dengan deskriptif, namun fokus dari penelitian sejarah adalah pencarian dengan menggunakan metode wawancara kepada pelaku sejarah. Misalnya tokoh-tokoh penting, tokoh-tokhoh masyarakat, maupun yang juga berubungan dengan suatu peninggalan.
3) Penelitian Survei atau Penelitian Normatif atau Penelitian Status
3) Penelitian Survei atau Penelitian Normatif atau Penelitian Status
Penggunaan variabel dan populasi sangat penting dan luas dengan tujuan sebagai bentuk awal dari penelitian, lalu mengembankan suatu eksplorasi objek, serta melakukan klasifikasi terhadap masalah yang dipecahkan.
4) Penelitian Eksperimen
Melakukan salah satu penelitian yang menjadi inti model penelitian yang ada, yaitu eksperimen. Peneliti bereksperimen dengan melakukannya pada 3 syarat, yaitu pada mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam memperlakukan suatu obyek, diteliti dalam dua grop kecil,yaitu grop perlakuan yang mendapatkan perlakuan, dan grop kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
2. Merumuskan Tujuan Penelitian Ilmiah
Dalam melakukan penelitian pastikan ada tujuan yang hendak ingin dicapai. Sehinga dalam penelitian sendiri secara sederhana terdapat 2 tujuan penelitian
Menemukan suatu fakta maupun teori yang baru ditemukan maupun diungkapkan oleh seorang penelii, sehingga penemuan ini dianggap baru dengan data baru.
b. Mengembangkan dan Menjelaskan Teori yang Sudah Ada
Dalam mengembangkan dan menjelaskan teori yang sudah ada, maka peneliti berusaha memecahkan kembali dan mengulang kinerja yang ada. Tujuannya adalah mempertimbangkan sekaligus mengembangkan yang ada. Hal ini sendiri dapat dilakukan dengan untuk menajamkan, mengembangkan dan menjelaskan teori yang ada. Sekaligus menghubungkan penelitian dari yang lalu, kepada saat ini, dan juga yang akan mendatang. Berikut bagan sederhananya :
Hubungannya dalam bagan © Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X hlm. 5 |
3. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
Tidak ada penelitian tanpa adanya suatu permasalahan, sehingga dalam mengindentifikasi dan merumuskan masalah kita perlu berhati-hati dan merupakan sesuatu dasar untuk kita teliti agar mendapatkan ilmu maupun fakta baru. Sehingga ada 2 hal yang penting untuk diperhatikan
a. Pertimbangan dari Arah Masalahnya
Dalam hal ini, pertimbangan atau pemikiran ini harus didasarkan pada sejauh mana penelitian itu menghadapi serta mengerti masalah tersebut. Sehingga kita perlu mengerti arah dari suatu masalah yang ada. Perhatikanlah sumbangan kepada dua hal berikut ini:
Dalam hal ini, pertimbangan atau pemikiran ini harus didasarkan pada sejauh mana penelitian itu menghadapi serta mengerti masalah tersebut. Sehingga kita perlu mengerti arah dari suatu masalah yang ada. Perhatikanlah sumbangan kepada dua hal berikut ini:
- pengembangan teori dalam bidang yang berhubungan dengan dasar teoritis penelitian;
- pemecahan masalah praktis. Kelayakan dari suatu permasalahan yang diteliti.
b. Pertimbangan dari Arah Calon Peneliti
Dalam pertimbangkan ini dalam masalah di dalam penelitian, didasarkan pada arah dari calon peneliti untuk membuatnya, sehingganya ada empat hal yang perlu dipertimbangkan.
- Biaya yang cukup untuk melakukan penelitian.
- Waktu yang dapat digunakan. Mempergunakan waktu seefisien mungkin dan terbatas
- Bekal kemampuan teoritis. Mampukah peneliti melakukan penelitian tersebut jikalau belum memiliki bekal teoritis?
- Alat-alat dan perlengkapan yang tersedia. Memerlukan alat-alat yang terjangkau dan pass untuk penelitian..
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan sangat penting dalam kajian teoristis di dalam pembahasan penelitian. Sehingga dalam penelitian yang hendak dipecahan maupun diteliti, serta studi kepustakaan harus mengarah pada sekitar itu. Berikut beberapa sumber yang dapat digunakan.
a. Buku
Buku adalah sumber informasi yang sangat penting sebab sebagian besar bidang ilmu sendiri erat kaitannya dengan ilmu dan penulis yang berkompeten dalam bidangnya.
Buku adalah jembatan ilmu © beritapetang.com |
b. Jurnal Penelitian
Jurnal adalah beberapa hasil penelitian yang terpilih dan diterbitkan secara baik. Sehingga dapat menjadi acuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang baru.
c. Surat Kabar dan Majalah
Media cetak dan surat kabar adalah media yang sangat mudah sekali diperoleh. Sehingga dalam surat kabar maupun majalah juga tersimpan informasi dan studi pustaka yang relevan.
d. Internet
Dalam kemajuan teknologi informasi saat ini, sehingga kita dapat memperoleh informasi sangat cepat melalui akses internet. Apalagi dapat memperoleh sebagian besar informasi yang ada.
Media cetak dan surat kabar adalah media yang sangat mudah sekali diperoleh. Sehingga dalam surat kabar maupun majalah juga tersimpan informasi dan studi pustaka yang relevan.
d. Internet
Dalam kemajuan teknologi informasi saat ini, sehingga kita dapat memperoleh informasi sangat cepat melalui akses internet. Apalagi dapat memperoleh sebagian besar informasi yang ada.
5. Menyusun Hipotesis
Hipotesis sendiri adalah suatu jawaban sementara yang sifanya masih perlu dikaji ulang kebenarannya secara penelitian maupun pengamatan yang diperoleh dari lapangan yang ada. Sehingga hipotesa sendiri adalah rangkuman dari apa yang diperoleh dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari penelaah studi kepustakaan yang ada. Sehinga ada dua macam hipotesa :
- Hipotesis alternatif, yaitu dugaan yang menyatakan ada pengaruh, ada hubungan, atau ada perbedaan antara variabel yang diteliti.
- Hipotesis nol, yaitu dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh, tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan antara variabel yang diteliti.
6. Menetapkan Variabel
Dalam suatu metodologi penelitian, alangkah baiknya kita menyiapkan variabel-variabel untuk menguji suatu hipotesa. Kita perlu melakukan indetifikasi variabel-variabel apa saja yang perlu dilibatkan dalam suatu penelitian. Jikalau penelitian kita semakin sederhana, maka semakin sedikit variaebel, sebaliknya semakin ribet dan besar, maka variabel-variabel semakin banyak dan besar. Variabel sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Variabel Bebas, yang mempengaruhi variabel lain,
- Variabel terikat, yang dipengaruhi oleh variabel bebas
- Variabel Kontrol, variabel yang dibuat konstan n tidak dipengaruhi oleh lainnya.
7. Pemilihan Instrumen (Alat) untuk Memperoleh Data
Suatu pemilihan dari alat instrumen yang ada untuk memperoleh suatu data ditentukan oleh variabel yang ada maupun hal-hal yang ada. Sehingga dalam pengambilan instrumen harus sesuai dengan variabel yang ada. Sehingga dapat tepat.
Kualitas dari alat itu sendiri harus diperhatikan, misanya taraf, relibilitas, dan validitas. Sekaligus pertimbangan secara praktis, yaitu besar kecilnya, biaya, dan mudah maupun sukarnya dalam mengoperasikan alat-alat instrumen itu.
Sehingga dalam penelitian alangkah baiknya kita mempergunakan metode-metode dan langkah-langkah diatas agar mengerti penelitian ilmiah ini.
Kesimpulan
Sehingga dalam langkah-langkah merencakan penelitian ilmiah dapat disimpulan dalam 7 langkah diatas. Yaitu : Menetapkan Bentuk Penelitian Ilmiah, Merumuskan Tujuan Penelitian Ilmiah, Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah, Studi Kepustakaan, Menyusun Hipotesis, Menetapkan Variabel, Pemilihan Instrumen (Alat) untuk Memperoleh Data. Sehingga kita mengerti bagaimana kita merencakan suatu penelitian ilmiah.
Sumber :
- Ari Sulistyorini, 2009, Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X, Hlm. 4 - 8, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
- https://pustakamateri.web.id/merencanakan-penelitian-ilmiah/ Diakses pada tanggal 8 Januari 2020 pukul 20.25
Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon