Dalam suatu organisasi / perusahaan, jelas sangat dibutuhkan sebuah sistem yang membentuk kinerja perusahaan itu berjalan dengan optimal serta tujuan perusahaan akhirnya tercapai. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai fungsi-fungsi manajemen salah satu fungsi yang akan kita fokuskan adalah fungsi sistem pengendalian.
Sebuah usaha di dalam Manajemen © Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay / Manajemen |
Berikut dalam artikel ini akan membahas syarat-syarat sistem pengendalian, unsur-unsur sistem pengendalian serta komponen-komponen sistem pengendalian manajemen. Mari kita akan bahas dalam artikel kali ini.
Apakah itu Pengawasan / Pengendalian dan Sistem Pengawasan / Pengendalian?
Pengawasan / pengendalian adalah salah satu fungsi di dalam manajemen yang berfungsi di dalam lapangan. Pengendalian , pengawasan maupun controlling adalah proses yang memastikan seluruh perangkat di dalam rangkaian organisasi akan berjalan dengan baik dari sebelumnya. Sehingga apapun yang telah direncanakan dapat diimplementasikan dan diharapkan bisa berjalan dengan maksimal dan memperoleh perubahan yang terjadi di lingkungan organisasi.[1]
Menurut Anthony, Pengendalian adalah Pengendalian adalah untuk mengarahkan seperangkat variabel maupun sumber daya, misalnya mesin, manusia, dan peralatan ke arah tercapainya sasaran dan tujuan. Pengendalian adalah segala usaha atau kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan yang sedang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan segala ketentuan dan kebijaksanaan yang saat ini berlaku (Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah nomor 11 Tahun 2001, Lampiran Bab X). Pengendalian adalah proses di mana pemimpin / manajemen mengukur standar dalam pelaksanaan kinerja yang seharusnya dicapai di dalam organisasi.[2]
Sedangkan sistem pengendalian menurut Anthony dan Reece (1984 : 824) adalah sebuah sistem yang memiliki fungsi dalam pengendalian setiap aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan maupun organisasi yang saat ini sedang berjalan. Tujuannya adalah menentukan strategi yang tepat yang sesuai sehingga bisa diterapkan agar mencapai tujuan organisasi yang ingin dicapai.[3]
Sistem pengendalian / pengawasan menurut Suadi (1999: 8 – 9) mengartikan suatu sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang terjadi dari beberapa subsistem yang berguna untuk mengendalikan. Sub sistem sendiri terdiri dari penganggaran, pemrograman, pelaporan, akuntansi, hingga pertanggung jawabkan.
Fungsi-Fungsi dalam Sistem Pengawasan / Pengendalian
Suatu sistem pengendalian dalam organisasi harus memiliki fungsi penting di dalam sistem tersebut agar sistem tersebut dapat berjalan dengan optimal. Berikut adalah fungsi-fungsi dari sistem pengendalian :
- Mengevaluasi suatu keberhasilan yang ada di dalam organisasi sebagai pencapaian tujuan dari target organisasi sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan di organisasi.
- Mengambil suatu langkah klarifikasi serta koreksi jika memang terjadi penyimpangan yang mungkin ditemukan.
- Melakukan dan mencari berbagai alternatif sekaligus solusi dari berbagai masalah yang ada dan terkait dengan pencapaian suatu tujuan dan suatu target organisasi.[4]
Syarat-syarat Sistem Pengendalian / Pengawasan
Syarat-Syarat Sistem Pengawasan berjalan optimal dalam Organisasi
agar organisasi dapat berjalan secara baik harus memenuhi beberapa syarat :
- Memiliki suatu tolok ukur kinerja yang akan menjadi cerminan atau standar atau penilaian jika suatu organisasi yang dapat berjalan dengan efektif, efisien, serta produktif dalam bekerja.
- Memiliki suatu kebijakan dalam menentukan tolok ukur dalam sebuah organisasi tersebut
- Mampu mengapresiasi setiap sumber daya yang bekerja dan dimiliki oleh organisasi tersebut.[5]
Komponen-Komponen Sistem Pengendalian / Pengawasan
Sebuah sistem pengendalian / pengawasan pasti ada komponen-komponen yang harus diterapkan dan dijalankan dalam suatu perusahaan. Berikut komponen-komponen sistem pengendalian meliputi :
- Observer (Pengamat), Detektor atau Sensor, adalah alat / komponen pengamatan yang berguna untuk mengamati, mendeteksi, maupun mengukur dan menggambarkan kegiatan-kegiatan atau kejadian-kejadian yang lain yang perlu dikendalikan dalam organisasi saat ini agar berjalan.
- Evaluator, Asesor atau Selektor, adalah alat / komponen yang dipakai menilai hasil dari suatu kegiatan atau organisasi yang saat ini sedang berlangsung.
- Director, modifier, atau efektor, adalah alat yang dipakai untuk mengubah perilaku maupun tingkah laku jika sangat diperlukan dalam organisasi. Keperluan ini sendiri terjadi jika terjadi perubahan dari norma-norma maupun standar kerja organisasi.
- Jaringan komunikasi, jaringan komunikasi adalah alat untuk menyebarluaskan informasi ke alat-alat lain maupun bagian-bagian penting dalam organisasi.[6]
Unsur Dalam Sistem Pengendalian
Setidaknya kita telah mempelajari maksud dari komponen, fungsi, dan syarat-syarat organisasi. Maka sangat penting bagi kita untuk mengerti tindak lanjut dari beberapa fungsi dan unsur di dalam fungsi tersebut. Wijayanti sendiri menyatakan bahwa pengendalian dan pengawasan merupakan tindak lanjut dari beberapa fungsi manajemen yang lainnya. Sehingga dapat dibilang, fungsi pengawasan / pengendalian adalah fungsi terakhir di dalam manajemen. Oleh karena itu beberapa hal yang penting dalam pengawasan tercakup dalam beberapa hal, antara lain :
- Penentuan “apa” yang harus dicapai atau dituju oleh suatu organisasi.
- Penentuan “apa” yang harus dipegang seabgai pendoman, yakni suatu standar organisasi.
- Penelaahan “apa” yang saat ini dilakukan dan menganalisisnya yang lebih lanjut.
- Penentuan (tindakan) “apa” yang harus diambil sebagai langkah perbaikan apabila ternyata kegiatan tersebut menyimpang dari rencana yang telah dibakukan dari standar yang disepakati.[7]
Sehingga unsur-unsur ini diharapkan muncul di dalam suatu sistem pengawasan sehingga organisasi tersebut bisa berjalan dengan optimal dan dapat mencapai tujuan organisasi
Kesimpulan
Unsur, Fungsi, Syarat, dan Komponen dalam sistem pengawasan / pengendalian organisasi adalah sangat penting. Karena bagian-bagian ini sangat mencerminkan bagaimana organisasi tersebut dapat berjalan dengan optimal sekaligus bisa membawa organisasi-organisasi itu berjalan secara baik. Agar tidak terjadi kesalahan dalam organisasi maupun terjadi hal-hal yang buruk di dalamnya. Sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik dan maksimal kedepannya. Apakah kalian mau menjadi manajer dalam suatu organisasi atau kalian tidak memahami apa yang dimaksud fungsi pengawasan / pengendalian dalam organisasi?
Daftar Pustaka :
Nashar. SE. MM..M.Si.. Dasar-Dasar Manajemen. (Surabaya : Percetakan Pena Salsabila. 2013).
Rohman, Abd.. M.AP. Dasar-Dasar Manajemen. (Malang : Intelegensia Media. 2017)
Sugiyanto, Eko. Pengendalian dalam Organisasi. (Jakarta : Lembaga Penerbitan Universitas-Universitas Nasional. 2016).
Gramedia. Tahun tidak diketahui. “Sistem Pengendalian Manajemen: Pengertian. Fungsi. Manfaat. Unsur. Tahapan. Faktor”. https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pengendalian-manajemen/, (Diakses pada Januari 2022)
----
[1] Nashar, SE, MM.,M.Si., 2013, Dasar-Dasar Manajemen, Surabaya : Percetakan Pena Salsabila, 12 - 13
[2] Eko Sugiyanto, 2016, Pengendalian dalam Organisasi, Jakarta : Lembaga Penerbitan Universitas-Universitas Nasional, 30, 33
[3] Gramedia, Tahun tidak diketahui, “Sistem Pengendalian Manajemen: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Unsur, Tahapan, Faktor”, https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pengendalian-manajemen/, (Diakses pada Januari 2022)
[4] Eko Sugiyanto, 2016, Pengendalian dalam Organisasi, Jakarta : Lembaga Penerbitan Universitas-Universitas Nasional, 16
[5] Gramedia, Tahun tidak diketahui, “Sistem Pengendalian Manajemen: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Unsur, Tahapan, Faktor”, https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pengendalian-manajemen/, (Diakses pada Januari 2022)
[6] Eko Sugiyanto, 2016, Pengendalian dalam Organisasi, Jakarta : Lembaga Penerbitan Universitas-Universitas Nasional, 34
[7] Abd. Rohman, M.AP, 2017, Dasar-Dasar Manajemen, Malang : Intelegensia Media, 2017, 148 - 149
Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon