Untuk mengerti suatu kalimat-kalimat dalam logika matematika. Alangkah baiknya untuk mengenal dasar dari suatu kalimat-kalimat di dalam logika matematika. Dalam logika matematika dan operasi hampir seluruh matematika kita past iakan selalu dihadapkan dengan dua jenis premis / kalimat yang selalu hadir. Premis-premis ini sendiri sangat layak untuk kita pelajari.
![]() |
Kalimat terbuka dan Kalimat Tetutup © Pribadi |
Sebelumnya kita telah mempelajari suatu jenis-jenis kalimat maupun logika secara pengantar. Namun pada kali ini kita akan mepelajari sedikit lebih dalam mengenai kalimat-kalimat ini. Post kali ini akan membahas dua kalimat ini dalam logika matematika.
Kalimat Terbuka
Kalimat Terbuka seirama dengan kalimat non deklaratif dalam bahasa Indonesia. Secara pengertian sederhana, kalimat Terbuka adalah kalimat yang nilai kebenaran atau kesalahannya masih belum dapat dipastikan kebenaran. Hal ini sendiri dikarekan masih ada beberapa hal yang belum menjadi kebenaran secara bulat maupun ada beberapa kata yang masih belum ada nilai kebenarannya.Contoh :
- Tentukan nilai x + 8 = 10
- Tentukan nilai (x-1)(x + 10) = 0
- Berapakah sisa dari 2987948 dibagi 3?
a. Masih memiliki variabel
Variabel merupakan unsur pengganggu dalam hal ini karena belum memiliki nilai di dalamnya. Variabel dalah konteks logika matematika dianggap sebagai peubah. Hal ini sendiri dianggap tetap kalimat terbuka karena variabel ini belum berubah. Varibel yang berubah menjadi nilai tetap itu berarti konsanta.b. Tidak memiliki suatu konstanta tetap
Konstata adalah suatu nilai pasti dalam matematika ketika menggantikan suatu variabel. Jika adanya suatu nilai konstanta itu berarti bahwa nilai tersebut dalam angka memiliki ketetapan yang pasti. Sehingga dalam suatu kalimat terbuka diharapkan memiliki suatu nilai konstanta yang dapat dipastikan nilainya.c. Masih adanya suatu himpunan penyelesaian
Kemarin kita teah mempelajari namanya Himpunan. Himpunan adalah kumpulan obyek-obyek maupun anggota-anggota yang ada utuk mengisi suatu kalimat dan variabel tersebut. Namun karena tidak semua anggota himpunan tidak memiliki kebenaran pasti (pasti ada yang salah maupun benar). Maka masih dianggap kalimat terbuka.Contoh :
Jika nilai x berada dalam suatu himpunan A = {x | 0 < x < 6 } , maka tentukan kebenaran dari nilai x jika ada dalam x + 3 = 8
Karena x merupaka nanggota himpunan A, maka dalam himpunan A sendiri terdapat nilai
maka x akan bernilai benar jika ia adalah angka 5 (B)
namun X akan bernilai salah jika ia adalah angka 1, 2, 3, dan 4 (S)
lain dari itu
Jadi Himpunan penyelesaiannya untuk
Kalimat Tertutup
Kalimat Tertutup seperti kalimat deklaratif dalam bahasa Indonesia. Kalimat sudah memiliki suatu nilai kebenarannya dan dapat dipastikan secara langsung (benar atau salah). Dalam hal ini, kita dapat mengerti dengan langsung nilai kebenaran dari kalimat ini. Sehingga kalimat ini sangat mudah dimengertiBenar atau salahnya suatu pernyataan disebut dengan suatu nilai keenaran dari pernyataan tersebut. dan Nilai dari suatu pernyataan dinilai dari suatu pernyataan dengan bukti yang kuat. Sehingga dalam hal manapun jika matematika sudah ada hukum, dalil, dll pasti sudah ada pasti benar.
Kalimat tertutup juga disebut antitesis dengan kalimat terbuka dikarenakan kalimat tertutup sudah pasti ada nilai suatu kebenaran di dalamnya. Sehingga
Contoh
- Jumlah semua sudut yang ada di Segitiga adalah 180° (benar)
- Ada Bilangan bulat x dan y yang dapat memenuhi siatu persamaan x + y + 3 = 0 (benar)
- Untuk setiap anggota a ∊ Real, maka x^2 = a merupakan seluruhnya adalah bilangan dari akar-akar real. (S)
Hubungan kalimat Terbuka dan Kalimat tertutup
Sebenarnya hubungannya sangat sederhana dimana kalimat terbuka merupakan suatu pertanyaan atau soal sedangkan kalimat tertutup adalah suatu jawaban dari soal tersebut. Kita ambil contoh beberapa kalimat terbuka dan terutup dalam soal pilihan ganda sederhana.![]() |
Logika berpikir dan benalar © timur-angin.com |
Soal :
Tentukan nilai x dari suatu pernyataan : x + 4 = 10 sehingga nilai x benar! --> Kalimat tertutup
a. x = 5
b. x = 7
c. x = 6
d. x = 8
e. x = 4
bagian atas adalah kalimat tetutup / jawaban. (ada benar dan salah)
maka hasilnya yang benar adalah x = 6 dan selain itu adalah salah. --> kalimat tertutup.
Dari sini kita bisa lihat bahwa soal dalam matematika adalah kalimat terbuka, sedangkan kalimat tertutup merupakan suatu jawaban dari kalimat terbuka diatas. Jika salah maka kalimat dari pernyataan soal tersebut salah. Jika benar maka kalimat itu benar.
Contoh lain.
Diberikan p(x) : x^2 + 2x - 3. Solusi dari p(x) adalah .... (masih kalimat terbuka)
a. x = -3 atau x = - 1
b. x = -1 atau x = 3
c. x = -3 atau x = 1
d. x = - 3 saja
e. x = -1 saja
penyelesaian :
Diberikan p(x) : x^2 + 2x - 3. Solusi dari p(x) adalah c. x = -3 atau x = 1 --> (kalimat tertutup bernilai BENAR).
Kesimpulan
Dalam dasar operasi logika matematika kita mengenal 2 kalimat utama dalam logika matematika, yakni kalimat terbuka dan kalimat tertutup. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum diketahui nilai kebenarannya. Sedangkan kalimat tertutup adalah kalimat yang sudah diketahui nilai kebenarannya. Kalimat terbuka seringkali dipakai sebagai soal-soal operasi matematika untuk mencari suatu nilai kebenaran disetiap perhitungan matematika. Sedangkan kalimat tertutup bisa dibilang jawaban dari suatu kalimat terbuka maupun menutup suatu kalimat terbuka. Sehingga bisa mengerti secara hubungan keduanya.Sumber :
- Sukino, 2013. Matematika Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib Semester 2, Jakarta:Erlangga, Hlm. 355-367
- Muhammad Rusli, I Ketut Putu Suniantara, dan Anggun Nugroho. 2018. Logika & Matematika. Yogyakarta: Andi Offset. Hlm. 1-2, 21-22
Tinggalkan Komentar di bawah ini
EmoticonEmoticon